Mix Martial Art
Juara Summer Fights Serieal tantang Jeka Saragih UFC
18 Desember 2022 21:55 WIB
Pemegang sabuk juara kategori middleweight Summer Fights Serieal Effendy (kiri) mengumumkan tantangan secara terbuka melawan Jeka Saragih saat menjawab pertanyaan Promotor Summer Fights Marcos Manurung (dua kiri) selepas laga Summer Fights di International Conference Center Bali, Kuta, Badung, Bali, Minggu (18/12/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Badung (ANTARA) - Juara laga tarung bebas Muay Thai profesional Summer Fights kategori middleweight, Serieal Effendy, menantang satu-satunya petarung asal Indonesia yang berpotensi bertanding di Ultimate Fighting Championship (UFC), Jeka Saragih, untuk bertanding di atas ring.
Serieal mengumumkan tantangan itu secara terbuka saat ditanya oleh Promotor Summer Fights Marcos Manurung selepas petarung profesional asal Agam, Sumatera Barat, itu menang WO dari lawannya Raymond Ghazali pada laga International Conference Center Bali, Kuta, Badung, Bali, Minggu.
“Aku coba (tantang) Jeka Saragih,” kata Serieal yang langsung disambut tepuk tangan riuh penonton di luar ring.
Usai mendengar itu, Marcos langsung mengambil mic dan menyampaikan Jeka Saragih saat ini petarung nomor wahid di Indonesia.
“Apakah Jeka Saragih siap menerima tantangan dari Serieal?” kata Marcos selepas memasang sabuk juara ke petarung Summer Fights itu.
Dalam pertandingan Summer Fights keempat tahun ini, Serieal dari Kinantan Factory dijadwalkan melawan Raymond Ghazali untuk memperebutkan sabuk juara kategori middleweight. Namun, Raymond absen berlaga karena kelebihan berat badan sampai 10 kilogram saat sesi timbang berat badan (weight in).
Untuk kategori middleweight, Marcos menyampaikan rentang berat badan petarung saat sesi weight in, yang berlangsung sehari menjelang pertandingan, pada kisaran 68,9 sampai 71,5 kilogram.
Baca juga: Summer Fights kembali digelar di Bali untuk cetak atlet Muay Thai
Marcos menyesalkan ketidakhadiran Raymond di atas ring. Dia mengumumkan secara terbuka Raymond dilarang bertanding (blacklist) di seluruh laga Summer Fights.
“Dan (Raymond) di pertandingan Muay Thai profesional di Indonesia juga kena blacklist,” kata Marcos.
Sementara itu dalam perebutan sabuk juara lainnya, Rahman Husin dari Beat Up Camp Jakarta, yang juga bertarung di One Pride MMA dalam kategori welterweight, mengalahkan petarung profesional dari Dee Muay Thai Bali, Maruli Nainggolan.
Rahman, yang berjuluk Super Saiya, memperoleh skor lebih unggul dari Maruli “The Gangster” Nainggolan pada laga lima ronde Summer Fights.
Rahman, yang telah berlatih Muay Thai selama 7 tahun, menunjukkan kegigihan bertarung sampai akhir meskipun telunjuk kirinya retak sepekan sebelum laga.
Oleh karena itu, Rahman lebih banyak melepaskan tendangan kanan dan tendangan kiri serta beberapa pukulan siku ke arah Maruli yang berusia 20 tahun dan dinilai underdog.
Terakhir pada perebutan sabuk laga profesional, Nicolaus “The Nightmare” Brandon dari Beat Up Camp Jakarta tunduk dari Fahri Alamsyah dari Bali MMA dalam laga lima ronde kategori lightweight.
Fahri konsisten mendominasi pertandingan lima ronde melepas tendangan dan pukulan ke arah Brandon, sebaliknya The Nightmare baru berusaha melepas banyak serangan pada dua ronde terakhir terutama setelah mengalami luka sobek pada pelipis kiri.
Baca juga: Jeka Saragih bisa jadi ikon Indonesia, kata Menpora
Serieal mengumumkan tantangan itu secara terbuka saat ditanya oleh Promotor Summer Fights Marcos Manurung selepas petarung profesional asal Agam, Sumatera Barat, itu menang WO dari lawannya Raymond Ghazali pada laga International Conference Center Bali, Kuta, Badung, Bali, Minggu.
“Aku coba (tantang) Jeka Saragih,” kata Serieal yang langsung disambut tepuk tangan riuh penonton di luar ring.
Usai mendengar itu, Marcos langsung mengambil mic dan menyampaikan Jeka Saragih saat ini petarung nomor wahid di Indonesia.
“Apakah Jeka Saragih siap menerima tantangan dari Serieal?” kata Marcos selepas memasang sabuk juara ke petarung Summer Fights itu.
Dalam pertandingan Summer Fights keempat tahun ini, Serieal dari Kinantan Factory dijadwalkan melawan Raymond Ghazali untuk memperebutkan sabuk juara kategori middleweight. Namun, Raymond absen berlaga karena kelebihan berat badan sampai 10 kilogram saat sesi timbang berat badan (weight in).
Untuk kategori middleweight, Marcos menyampaikan rentang berat badan petarung saat sesi weight in, yang berlangsung sehari menjelang pertandingan, pada kisaran 68,9 sampai 71,5 kilogram.
Baca juga: Summer Fights kembali digelar di Bali untuk cetak atlet Muay Thai
Marcos menyesalkan ketidakhadiran Raymond di atas ring. Dia mengumumkan secara terbuka Raymond dilarang bertanding (blacklist) di seluruh laga Summer Fights.
“Dan (Raymond) di pertandingan Muay Thai profesional di Indonesia juga kena blacklist,” kata Marcos.
Sementara itu dalam perebutan sabuk juara lainnya, Rahman Husin dari Beat Up Camp Jakarta, yang juga bertarung di One Pride MMA dalam kategori welterweight, mengalahkan petarung profesional dari Dee Muay Thai Bali, Maruli Nainggolan.
Rahman, yang berjuluk Super Saiya, memperoleh skor lebih unggul dari Maruli “The Gangster” Nainggolan pada laga lima ronde Summer Fights.
Rahman, yang telah berlatih Muay Thai selama 7 tahun, menunjukkan kegigihan bertarung sampai akhir meskipun telunjuk kirinya retak sepekan sebelum laga.
Oleh karena itu, Rahman lebih banyak melepaskan tendangan kanan dan tendangan kiri serta beberapa pukulan siku ke arah Maruli yang berusia 20 tahun dan dinilai underdog.
Terakhir pada perebutan sabuk laga profesional, Nicolaus “The Nightmare” Brandon dari Beat Up Camp Jakarta tunduk dari Fahri Alamsyah dari Bali MMA dalam laga lima ronde kategori lightweight.
Fahri konsisten mendominasi pertandingan lima ronde melepas tendangan dan pukulan ke arah Brandon, sebaliknya The Nightmare baru berusaha melepas banyak serangan pada dua ronde terakhir terutama setelah mengalami luka sobek pada pelipis kiri.
Baca juga: Jeka Saragih bisa jadi ikon Indonesia, kata Menpora
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: