Peneliti: Kepemimpinan generasi muda diperlukan untuk perombakan
18 Desember 2022 15:43 WIB
Tangkapan layar - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro (kedua kiri) dalam diskusi bertajuk “Merangkum 2022, Menyambut 2023” dipantau di kanal YouTube Survei KedaiKOPI di Jakarta, Minggu (18-12-2022). ANTARA/Melalusa Susthira K.
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan bahwa era baru tongkat estafet kepemimpinan bangsa ada di tangan generasi muda untuk melakukan perombakan cara berpikir.
Hal itu, katanya, lantaran pemilih muda diprediksikan mencapai 60 persen pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau menurut saya lah ini yang mereka harus speak out. Jadi mereka harus mulai melakukan estafesta gitu, ada perombakan cara berpikir,” kata Siti dalam diskusi bertajuk “Merangkum 2022, Menyambut 2023” dipantau daring di kanal YouTube Survei KedaiKOPI di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan diperlukan kehadiran kepemimpinan digital atau digital leadership oleh generasi muda yang diharapkan mampu meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.
“Dengan digital culture-nya, rasional gitu ya, mampu membawa negara ini lebih memiliki literasi, bukan hanya cuma melek politik tapi literasi wawasan,” ujarnya.
Ia menyebut hal itu tak lain karena Indonesia sedang berupaya menggapai Indonesia Emas 2045 sehingga dibutuhkan prakondisi yang berkualitas.
“Kita itu mau berkompetisi dengan negara-negara ASEAN, dengan Asia Pasifik, dengan global,” ucapnya.
Dengan literasi yang dibangun oleh kepemimpinan generasi muda, ia berharap mampu membangkitkan kembali rasa kepemilikan masyarakat terhadap negara dan bangsa Indonesia.
“Baby boomer itu sudah lewat lah untuk yang akan datang menurut saya, karena cara berpikirnya masih 'jadul' kan gitu ya, analog banget,” kata Siti.
Hal itu, katanya, lantaran pemilih muda diprediksikan mencapai 60 persen pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau menurut saya lah ini yang mereka harus speak out. Jadi mereka harus mulai melakukan estafesta gitu, ada perombakan cara berpikir,” kata Siti dalam diskusi bertajuk “Merangkum 2022, Menyambut 2023” dipantau daring di kanal YouTube Survei KedaiKOPI di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan diperlukan kehadiran kepemimpinan digital atau digital leadership oleh generasi muda yang diharapkan mampu meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.
“Dengan digital culture-nya, rasional gitu ya, mampu membawa negara ini lebih memiliki literasi, bukan hanya cuma melek politik tapi literasi wawasan,” ujarnya.
Ia menyebut hal itu tak lain karena Indonesia sedang berupaya menggapai Indonesia Emas 2045 sehingga dibutuhkan prakondisi yang berkualitas.
“Kita itu mau berkompetisi dengan negara-negara ASEAN, dengan Asia Pasifik, dengan global,” ucapnya.
Dengan literasi yang dibangun oleh kepemimpinan generasi muda, ia berharap mampu membangkitkan kembali rasa kepemilikan masyarakat terhadap negara dan bangsa Indonesia.
“Baby boomer itu sudah lewat lah untuk yang akan datang menurut saya, karena cara berpikirnya masih 'jadul' kan gitu ya, analog banget,” kata Siti.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: