London (ANTARA News) - Harga minyak dunia merosot lebih jauh Kamis menyusul peningkatan cadangan energi AS yang mengejutkan yang memicu aksi ambil untung, meskipun keprihatinan berkepanjangan atas Iran, kata para dealer. Harga minyak mentah Laut Utara Brent London untuk pengiriman Juni turun 30 sen menjadi 72,35 dolar per barel Kamis, sesudah turun 1,99 dolar hari sebelumnya. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, turun dengan 33 sen menjadi 71,95 dolar per barel dalam perdagangan elektronik sebelum pembukaan resmi pasar. Kontrak tersebut jatuh dengan 2,23 dolar dari hari sebelumnya. Minyak mentah telah mendekati 75,0 dolar Rabu, dengan minyak mentah Brent menyamai rekor puncaknya sekitar 74,97 dolar pada perdagangan spekulatif yang dipicu oleh krisis energi nuklir Iran. New York memperdagangkan mendekati level tinggi sepanjang masanya sekitar 75,35 dolar, yang tercapai pada 21 April. Namun, harga jatuh menyusul laporan cadangan mingguan Rabu dari Departemen Energi AS (DoE), kata para analis seperti dikutip AFP. "Pada dasarnya ini dikarenakan dampak dari laporan cadangan AS yang membebani harga komoditas, termasuk minyak," kata Dariusz Kowalczyk, seorang ahli strategi investasi di CFC Seymour Securities di Hongkong. Cadangan minyak mentah di Amerika Serikat, ekonomi terbesar dunia, naik dengan 1,7 juta barel menjadi 346,7 juta barel dalam minggu hingga 28 April. Para analis memperkirakan penurunan sekitar 150.000 barel. DoE menambahkan bahwa cadangan bensin atau petrol, yang menjadi fokus menjelang musim bepergian musim panas AS, naik 2,1 juta barel menjadi 202,7 juta. Itu dibandingkan dengan perkiraan pasar sekitar 650.000 barel penurunan. Kekawatiran atas konfrontasi antara Iran dan kekuatan Barat yang berupaya mengendalikan tuduhan rencana akan mengembangkan senjata nuklir akan terus membayangi pasar minyak, Kowalczyk mengatakan. Karena Iran semakin konfrontatif, "premi resiko politik akan mendorong harga minyak mentah menuju 80 dolar per barel dalam bebarapa minggu mendatang," ia mengatakan, menambahkan bahwa minyak mentah dapat mencapai 100 dolar dalam kasus tindakan militer.(*)