Apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas?
Pergaulan bebas adalah permainan yang dilakukan oleh anggota keluarga atau orang lainnya tanpa adanya hubungan seperti kencan, promosi ataupun memerlukan pertolongan tertentu. Namun demikian, pergaulan ini tidak berlaku untuk permainan-permainan yang menggemparkan hayat dan membuat manusia terganggu dengan ketidakpastian. Salah satu alasannyaadalah banyaknya risiko yang ditimbulkan oleh permainan ini sehingga banyak orang mengurung diri dari pergaulannya.
Pergaulan bebas dianggap sebagai negara penduduk sendiri, dimana anggota keluarganya harus percaya akan persamaan dan ketertarikan mereka terhadap objek game. Dengan begitu, maka sesuatu yang menarik atau bungkus akan lebih mudah dijawab oleh anggota keluarganya sehingga pergaulan berkelompok akan lebih baik. Permainanan ini juga memberikan pengalaman yang kuat bagi orang yang mengalami gangguan ayah atau ibunya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan bebas
- Peredaran informasi.
- Keterbatasan waktu dan hak mengikuti keinginan mereka.
- Ketidakpuasan pada hasil pergaulan.
- Peranan seseorang terhadap pergaulan bebas.
- Pengaruh lingkungan sebagai faktor utama dalam pergaulan bebas terutama bagi kalangan remaja populer dan mahasiswa.
- Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pergaulan bebas.
Pemerintah, lembaga media, organisasi sosial dan masyarakat dapat mempengaruhi perilaku bebas anggotanya secara langsung atau tidak langsung. Dalam hal ini pemerintah bisa melalui implementasi kebijakan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka lebih mudah mengikuti keinginan dan perasaan orang lain. Sedangkan lembaga media bisa menyalurkan berbagai informasi sehingga orang tahu secara jelas apa yang harus dilakukannya.
Cara memperbaiki pergaulan bebas
Remaja berusia dua puluh lima tahun pada umur 16-18 tahun memiliki kemampuan yang sangat besar untuk berkontak dan menghasilkan hasil kerja sama. Namun demikian, mereka juga memiliki potensi yang cukup terbatas untuk meraih perhatian dan kesabaran dari orang lain.
Pergaulan bebas terutama populer di kelas atas dan remaja muda banyak menggunakan media elektronik sebagai sarana pergaulan. Media elektronik mempunyai potensi merugikan lingkungan dan perilaku perempuan dalam lingkungan sekolahnya, namun pembelajaran mengenai pergaulan bebas harus memperhatikan faktor-faktor penyebabnya.