PT SPJM siapkan penggunaan crane lokal
17 Desember 2022 03:26 WIB
Pemaparan Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi terkait penggunaan Crane lokal di Makassar, Jumat (16/12/2022). ANTARA/Suriani Mappong.
Makassar (ANTARA) - PT Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) tengah menyiapkan penggunaan crane produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Crane lokal ini untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Selama ini crane kita impor, maka saat ini sudah mulai dibuat dan diharapkan awal 2024 crane sudah jadi dan dioperasikan," kata Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi di Makassar, Jumat.
Menurut dia, crane produksi dalam negeri itu kandungan lokalnya minimal 25 persen. Selama ini crane yang diimpor itu luar negeri.
Namun ke depan, crane buatan dalam negeri itu tiga tahun ke depan diharapkan kandungan lokalnya sudah 30 persen.
"Tiga tahun ke depan diharapkan sudah 30 persen kandungan lokalnya, kalau sudah 40 persen sudah bisa masuk e-katalog untuk
dipasarkan," katanya.
Sementara mengenai progres kinerja SPJM sepanjang 2022, lanjut dia, pihaknya sudah mengelola 42 cabang perusahaan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
"Yang jelas kita sudah mengelola 42 cabang di 34 provinsi. Sedang potensi 42 cabang tersebut, tidak hanya untuk pengembangan layanan (servis) saja, tetapi pengembangan bisnis," katanya.
Dia mengatakan, dari 42 cabang yang tersebar dari Sabang hingga ke Merauke, yang memiliki potensi besar di Batam yang wilayahnya di sekitar Selat Malaka.
Dia berharap pengembangan usaha akan besar di Batam sehingga pertumbuhan kinerja SPJM tetap terjaga.
"Seluruh kepentingan di Selat Malaha, itu jadi target kita ke depan, karena potensinya sangat besar di bisnis kita," katanya.
"Crane lokal ini untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Selama ini crane kita impor, maka saat ini sudah mulai dibuat dan diharapkan awal 2024 crane sudah jadi dan dioperasikan," kata Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi di Makassar, Jumat.
Menurut dia, crane produksi dalam negeri itu kandungan lokalnya minimal 25 persen. Selama ini crane yang diimpor itu luar negeri.
Namun ke depan, crane buatan dalam negeri itu tiga tahun ke depan diharapkan kandungan lokalnya sudah 30 persen.
"Tiga tahun ke depan diharapkan sudah 30 persen kandungan lokalnya, kalau sudah 40 persen sudah bisa masuk e-katalog untuk
dipasarkan," katanya.
Sementara mengenai progres kinerja SPJM sepanjang 2022, lanjut dia, pihaknya sudah mengelola 42 cabang perusahaan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
"Yang jelas kita sudah mengelola 42 cabang di 34 provinsi. Sedang potensi 42 cabang tersebut, tidak hanya untuk pengembangan layanan (servis) saja, tetapi pengembangan bisnis," katanya.
Dia mengatakan, dari 42 cabang yang tersebar dari Sabang hingga ke Merauke, yang memiliki potensi besar di Batam yang wilayahnya di sekitar Selat Malaka.
Dia berharap pengembangan usaha akan besar di Batam sehingga pertumbuhan kinerja SPJM tetap terjaga.
"Seluruh kepentingan di Selat Malaha, itu jadi target kita ke depan, karena potensinya sangat besar di bisnis kita," katanya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: