AAUI optimistis bisnis asuransi umum positif di tengah ancaman resesi
16 Desember 2022 16:10 WIB
Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang dalam Konferensi Pers Data Triwulan III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (16/12/2022). ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang optimistis bisnis asuransi umum masih akan tumbuh positif di tengah ancaman resesi global pada 2023.
"Pada tahun 2023, kami memandang industri asuransi umum masih akan cukup baik dan akan tetap menjadi pendukung ataupun refleksi dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Trinita dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Keyakinan tersebut seiring dengan pasokan, permintaan, kesadaran, dan pemasaran asuransi umum, baik dari properti maupun kendaraan bermotor.
Trinita menjelaskan pertumbuhan positif asuransi umum tahun depan akan didorong oleh asuransi properti atau harta benda, asuransi pengangkutan barang dan distribusi barang, asuransi rekayasa atau engineering, serta asuransi kendaraan bermotor, baik dari penjualan kendaraan roda empat dan roda dua.
Selain itu, asuransi kredit, sebagai bentuk dari pemberdayaan maupun penguatan ekonomi masyarakat, juga masih akan bertumbuh sehingga menjadi penopang pertumbuhan industri asuransi umum.
"Jadi, itu proyeksinya dan kami optimis," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menyebutkan pertumbuhan industri asuransi umum bergantung pada pertumbuhan ekonomi, dimana perekonomian Indonesia diperkirakan masih tumbuh di level 5 persen pada 2023 meski terdapat ancaman resesi global.
Maka dari itu, asuransi umum pun masih akan bisa tumbuh positif dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih tinggi tersebut,
Dia menyebutkan setidaknya terdapat beberapa alasan mengapa Indonesia masih mampu tumbuh tinggi di tengah potensi resesi dunia, yaitu Indonesia masih mampu memproduksi barang-barangnya sendiri sehingga tak terlalu bergantung pada impor.
Kemudian, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia, berada di jalur perdagangan dunia antara Eropa dan Asia Timur, terkenal kaya dengan hasil buminya, serta telah mendapat kepercayaan dengan menjadi Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Keketuaan ASEAN 2023.
Baca juga: AAUI dukung tugas baru LPS jadi penjamin polis asuransi
Baca juga: AAUI: Klaim asuransi umum capai Rp27,5 triliun pada triwulan III
Baca juga: AAUI: Laba bersih asuransi umum tumbuh 13,1 persen di triwulan III
"Pada tahun 2023, kami memandang industri asuransi umum masih akan cukup baik dan akan tetap menjadi pendukung ataupun refleksi dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Trinita dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Keyakinan tersebut seiring dengan pasokan, permintaan, kesadaran, dan pemasaran asuransi umum, baik dari properti maupun kendaraan bermotor.
Trinita menjelaskan pertumbuhan positif asuransi umum tahun depan akan didorong oleh asuransi properti atau harta benda, asuransi pengangkutan barang dan distribusi barang, asuransi rekayasa atau engineering, serta asuransi kendaraan bermotor, baik dari penjualan kendaraan roda empat dan roda dua.
Selain itu, asuransi kredit, sebagai bentuk dari pemberdayaan maupun penguatan ekonomi masyarakat, juga masih akan bertumbuh sehingga menjadi penopang pertumbuhan industri asuransi umum.
"Jadi, itu proyeksinya dan kami optimis," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menyebutkan pertumbuhan industri asuransi umum bergantung pada pertumbuhan ekonomi, dimana perekonomian Indonesia diperkirakan masih tumbuh di level 5 persen pada 2023 meski terdapat ancaman resesi global.
Maka dari itu, asuransi umum pun masih akan bisa tumbuh positif dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih tinggi tersebut,
Dia menyebutkan setidaknya terdapat beberapa alasan mengapa Indonesia masih mampu tumbuh tinggi di tengah potensi resesi dunia, yaitu Indonesia masih mampu memproduksi barang-barangnya sendiri sehingga tak terlalu bergantung pada impor.
Kemudian, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia, berada di jalur perdagangan dunia antara Eropa dan Asia Timur, terkenal kaya dengan hasil buminya, serta telah mendapat kepercayaan dengan menjadi Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Keketuaan ASEAN 2023.
Baca juga: AAUI dukung tugas baru LPS jadi penjamin polis asuransi
Baca juga: AAUI: Klaim asuransi umum capai Rp27,5 triliun pada triwulan III
Baca juga: AAUI: Laba bersih asuransi umum tumbuh 13,1 persen di triwulan III
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: