AAUI: Laba bersih asuransi umum tumbuh 13,1 persen di triwulan III
16 Desember 2022 13:19 WIB
Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang dalam Konferensi Pers Data Triwulan III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (16/12/2022). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan laba setelah pajak (bersih) asuransi umum pada triwulan III-2022 berhasil tumbuh 13,1 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp5,3 triliun, dari Rp4,7 triliun pada triwulan III-2021.
"Laba setelah pajak ini berasal dari hasil investasi dan hasil underwriting asuransi," ujar Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan AAUI Trinita Situmeang dalam Konferensi Pers Data Triwulan III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia membeberkan hasil investasi asuransi umum tercatat Rp3,1 triliun atau naik 5,8 persen (yoy) dari Rp3 triliun, sedangkan hasil underwriting sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy) dari Rp12,1 triliun.
Dengan laba bersih tersebut, total aset industri asuransi umum pada kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp195,8 triliun atau tumbuh 6,8 persen (yoy) dari Rp183,2 triliun di triwulan III-2021.
Selain itu, total investasi tercatat mencapai Rp90,5 triliun, naik 3,9 persen (yoy) dari Rp87,1 triliun, dengan total liabilitas Rp124,3 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy) dari Rp114,5 triliun dan total ekuitas sebesar Rp70,7 triliun atau meningkat 4 persen (yoy) dari Rp68 triliun.
Baca juga: AAUI catat premi asuransi umum tumbuh 19,9 persen di triwulan III
Adapun premi asuransi umum tercatat senilai Rp67 triliun atau naik 19,9 persen (yoy) dari Rp55,8 triliun dan klaim asuransi umum meningkat 25,2 persen (yoy) dari Rp22 triliun menjadi Rp27,5 triliun.
Sementara untuk industri reasuransi, Trinita menyebutkan laba setelah pajaknya terkontraksi 77,5 persen (yoy) dari Rp308 miliar di triwulan III-2021, menjadi Rp69 miliar pada triwulan III-2022.
"Laba setelah pajak anjlok karena turunnya hasil underwriting reasuransi yang signifikan yaitu 198,6 persen (yoy) dari Rp279 miliar menjadi minus Rp275 miliar," tuturnya.
Meski demikian, kata dia, hasil investasi reasuransi tercatat tumbuh 30,1 persen (yoy) dari Rp548 miliar menjadi Rp713 miliar, dengan total investasi sebesar Rp17,7 triliun atau tumbuh 5,2 persen (yoy) dari Rp16,8 triliun.
Dengan begitu, total aset reasuransi mencapai Rp34,1 triliun atau meningkat 11,7 persen (yoy) dari Rp30,5 triliun, total liabilitas Rp26,1 triliun atau naik 28,1 persen (yoy) dari Rp20,4 triliun, serta total ekuitas Rp6,4 triliun atau turun 27,2 persen (yoy) dari Rp8,8 triliun.
Sedangkan premi reasuransi mencapai Rp18,5 triliun atau tumbuh 11,7 persen (yoy) dari Rp16,6 triliun dan klaim mencapai Rp9,3 triliun atau naik 19,1 persen (yoy) dari Rp7,8 triliun.
Baca juga: AAUI perkirakan premi industri asuransi umum tumbuh 20 persen di 2022
Baca juga: Premi asuransi properti sumbang kenaikan tertinggi jadi Rp14,9 triliun
"Laba setelah pajak ini berasal dari hasil investasi dan hasil underwriting asuransi," ujar Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan AAUI Trinita Situmeang dalam Konferensi Pers Data Triwulan III-2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia membeberkan hasil investasi asuransi umum tercatat Rp3,1 triliun atau naik 5,8 persen (yoy) dari Rp3 triliun, sedangkan hasil underwriting sebesar Rp13,1 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy) dari Rp12,1 triliun.
Dengan laba bersih tersebut, total aset industri asuransi umum pada kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp195,8 triliun atau tumbuh 6,8 persen (yoy) dari Rp183,2 triliun di triwulan III-2021.
Selain itu, total investasi tercatat mencapai Rp90,5 triliun, naik 3,9 persen (yoy) dari Rp87,1 triliun, dengan total liabilitas Rp124,3 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy) dari Rp114,5 triliun dan total ekuitas sebesar Rp70,7 triliun atau meningkat 4 persen (yoy) dari Rp68 triliun.
Baca juga: AAUI catat premi asuransi umum tumbuh 19,9 persen di triwulan III
Adapun premi asuransi umum tercatat senilai Rp67 triliun atau naik 19,9 persen (yoy) dari Rp55,8 triliun dan klaim asuransi umum meningkat 25,2 persen (yoy) dari Rp22 triliun menjadi Rp27,5 triliun.
Sementara untuk industri reasuransi, Trinita menyebutkan laba setelah pajaknya terkontraksi 77,5 persen (yoy) dari Rp308 miliar di triwulan III-2021, menjadi Rp69 miliar pada triwulan III-2022.
"Laba setelah pajak anjlok karena turunnya hasil underwriting reasuransi yang signifikan yaitu 198,6 persen (yoy) dari Rp279 miliar menjadi minus Rp275 miliar," tuturnya.
Meski demikian, kata dia, hasil investasi reasuransi tercatat tumbuh 30,1 persen (yoy) dari Rp548 miliar menjadi Rp713 miliar, dengan total investasi sebesar Rp17,7 triliun atau tumbuh 5,2 persen (yoy) dari Rp16,8 triliun.
Dengan begitu, total aset reasuransi mencapai Rp34,1 triliun atau meningkat 11,7 persen (yoy) dari Rp30,5 triliun, total liabilitas Rp26,1 triliun atau naik 28,1 persen (yoy) dari Rp20,4 triliun, serta total ekuitas Rp6,4 triliun atau turun 27,2 persen (yoy) dari Rp8,8 triliun.
Sedangkan premi reasuransi mencapai Rp18,5 triliun atau tumbuh 11,7 persen (yoy) dari Rp16,6 triliun dan klaim mencapai Rp9,3 triliun atau naik 19,1 persen (yoy) dari Rp7,8 triliun.
Baca juga: AAUI perkirakan premi industri asuransi umum tumbuh 20 persen di 2022
Baca juga: Premi asuransi properti sumbang kenaikan tertinggi jadi Rp14,9 triliun
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: