Seoul (ANTARA) - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada Kamis mengatakan bahwa IAEA akan berupaya habis-habisan untuk menghentikan program nuklir Korea Utara, menurut kantor presiden Korea Selatan.

Selain itu, kata kantor tersebut, kepala IAEA akan berusaha keras menjaga tekad internasional dalam membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Grossi sendiri sedang melakukan lawatan ke Seoul dalam rangka memenuhi permintaan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol agar badan internasional itu ikut berupaya menghentikan tindakan Korut yang disebut Korsel sebagai provokasi nuklir.

Baca juga: Kim Jong Un: Korut siap jadi kekuatan nuklir terkuat dunia

Presiden Yoon juga meminta IAEA ikut mengupayakan pelucutan senjata nuklir Korut dengan memperkuat pemantauan serta kesiapan untuk melakukan pemeriksaan.

Grossi mengatakan dia memiliki kekhawatiran yang sama dengan masyarakat internasional soal isu nuklir Korut, kata kantor presiden Korsel.

Korea Utara diyakini telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir, yang pertama sejak 2017, menurut para pejabat Korsel serta Amerika Serikat.

IAEA belum pernah mendapat akses ke Korea Utara sejak negara komunis yang penuh rahasia itu mengusir para pejabat pemeriksa IAEA pada 2009.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang, AS, Korsel perketat sanksi bagi Korut atas peluncuran rudal

Baca juga: Jepang, AS, empat negara lain kutuk peluncuran rudal Korut