Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berharap beasiswa Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Bazis mampu mengentaskan kemiskinan baik di daerah itu maupun DKI Jakarta.

"Kami harap dengan adanya bantuan beasiswa ini mampu mengantarkan 800 mahasiswa di Jakarta Selatan bisa mengenyam pendidikan hingga jenjang lebih tinggi," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Edi Sumantri saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Menurut Edi, beasiswa tersebut memiliki nilai penting karena mampu menjawab persoalan angka kemiskinan yang bersifat turunan atau warisan dari keluarga.

Melalui program ini, Edi berharap tak hanya untuk memenuhi hak pendidikan setiap anak, namun juga menyelesaikan persoalan kemiskinan.

Baca juga: Baznas Bazis Jakarta Pusat gelar seleksi beasiswa untuk mahasiswa

"Saya berharap bantuan beasiswa guru PAUD dan Beasiswa Masa Depan Jakarta (MDJ) ini dapat meningkatkan semangat belajar bagi mahasiswa," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Baznas BAZIS Jakarta Selatan Yasdar merinci 800 mahasiswa tersebut diantaranya 50 orang penerima beasiswa PAUD dan selebihnya merupakan beasiswa MDJ.

Sejumlah 50 penerima beasiswa guru PAUD berkuliah di dua kampus yakni Al Hikmah Kecamatan Pasar Minggu dan PTIQ Perguruan Tinggi Alquran Jakarta di Lebak Bulus.

"Dari 50 mahasiswa ini masing-masing diberikan sebesar Rp3 juta per semester dan langsung kita bayarkan ke kampus hingga semester terakhir," kata Yasdar.

Baca juga: Baznas Jakbar beri kesempatan 500 mahasiswa dapat beasiswa

Sedangkan beasiswa MDJ, menurut Yasdar, para mahasiswa juga mendapatkan beasiswa yang sama, namun hanya berlaku untuk satu tahun.

"Mahasiswa beasiswa MDJ mendapatkan serupa yang mana setiap bulannya itu diberikan Rp500 ribu, tetapi diberikan pada bulan ketiga sebesar Rp1,5 juta untuk keperluan pendidikan," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, angka kemiskinan Jakarta pada periode Maret 2022 sebesar 4,69 persen.

Angka ini meningkat tipis 0,02 persen poin dibandingkan periode September 2021, namun turun 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2021.

Baca juga: Baznas Bazis Jaksel berikan 800 mahasiswa bantuan beasiswa

Penambahan jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan juga kenaikan harga barang jasa.