Putri Wapres Ma'ruf: NTB pontensial jadi pusat fesyen Muslim dunia
15 Desember 2022 19:45 WIB
Ketua Umum DPP Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (Persami) yang juga Putri Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, Prof. Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin disela-sela melantik pengurus DPD Persami NTB di Kota Mataram, Kamis (15/12/2022). ANTARA/Nur Imansyah.
Mataram (ANTARA) - Ketua Umum DPP Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (Persami), Prof. Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin menilai Nusa Tenggara Barat potensial memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat fesyen Muslim dunia karena keindahan dah kualitas kain tenun yang dimiliki.
"NTB ini potensial memperkuat Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia, karena sumberdaya industri tenun dari hulu ke hilirnya menggeliat. Bahkan tenun NTB memiliki akar kultur yang sudah kuat di masyarakat, sehingga pengembangannya menjadi semakin mudah," kata Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin saat melantik pengurus DPD Persami NTB di Kota Mataram, Kamis.
Putri Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin ini mengatakan, Persami memiliki beberapa program yang sedang dijalankan, salah satunya program "Seratus" atau Serat untuk Sejahtera. Melalui program ini dilakukan penguatan industri halal di sektor fesyen, terutama penguatan di sektor hulu-nya.
"Itulah menjadikan kita melirik NTB sebagai satu provinsi yang sangat potensial untuk memperkuat bagaimana Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia," ujarnya.
Siti Nur Azizah mengatakan, NTB mempunyai potensi pengembangan industri fesyen Muslim yang sangat besar. Ditambah lagi dengan adanya ekosistem halal yang cukup baik di sejumlah sektor, seperti perbankan dan pariwisata.
"Karena di sini keuangan syariah juga sudah cukup lengkap, karena hampir semua menggunakan prinsip syariah di dalam kegiatan ekonomi, sehingga itu sebuah modal untuk mengembangkan fesyen Muslim di NTB. Saya berharap NTB jadi pusat fesyen nasional dan itu sangat memungkinkan sekali untuk menjadi NTB sebagai pusat fesyen," terang Siti Nur Azizah.
Karena itu ia menilai produk tenun NTB sangat bervariasi, baik produksi tenun Lombok, Sumbawa maupun Bima dan Dompu atau yang lebih dikenal dengan tenun "Sasambo" yang mewakili eksistensi tiga etnis besar di provinsi itu.
"Tentu Persami siap berkolaborasi dengan seluruh seluruh pihak dalam mewujudkan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia, pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia, serta menjadi produsen halal dunia," ujarnya.
Siti Nur Azizah menambahkan, NTB menjadi daerah yang sangat aktif dan responsif dalam pengembangan ekonomi syariah. Salah satunya dengan korvensi BPD NTB menjadi Bank NTB Syariah. Ditambah lagi dengan pariwisata NTB yang sudah berkembang pesat pasca-hadirnya KEK Mandalika.
"Kita melihat wisata halal cukup berkembang apalagi sejak ada Mandalika. Saya pikir ini jadi magnet tersendiri untuk mengembangkan pariwisata halal atau Muslim friendly. Tentu ini jadi daya tarik sendiri," tutur Siti Nur Azizah.
Secara umum, Persami mengembangkan enam program besar yang akronim-nya adalah "Hadija, Fatima, Rindu Seratus Pahala Sedunia". Program 'Hadija' atau Halal di Jalan Digital merupakan gagasan tentang matket place halal untuk produk-produk UMKM di Indonesia. Pada momentum pelantikan pengurus Persami NTB, dilakukan soft launching "Hadija Halal Market" yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak di NTB.
Sementara Program 'Fatima' adalah Program Festival Produktifitas Rumah Tangga. Dimana Persami akan memberikan penguatan terhadap para pelaku usaha kecil berbasis rumah tangga. Sedangkan program 'Rindu' atau Rumah Inovasi Produk Halal adalah program Think Tank yang berisi para pakar yang akan meningkatkan kualitas produk UMKM dan membuat inovasi-inovasi baru dari produk-produk UMKM.
Program 'Seratus' atau program Serat untuk Sejahtera merupakan penguatan di sektor agro industri halal berbasis serat alam. Sedangkan 'Pahala' adalah program Pangan Halal berbahan lokal yang sejalan dengan Pemprov NTB.
"Sedangkan 'Sedunia' atau Sinergi Networking Dunia. Kami membangun jejaring melalui kerjasama Internasional yang bisa mendorong produk halal Indonesia mendunia," katanya.
Untuk kepengurusan DPD Persami di NTB, Ketua dijabat oleh Endah Yuli Astuti dan Sekretaris Hj. Nina Minarsih. Ketua Dewan Pembina Persami NTB, istri Gubernur NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama TGH Hazmi Hamzar.
Pembina Persami NTB, TGH Hazmi Hamzar mengatakan mengajak masyarakat NTB untuk mendukung potensi provinsi itu menjadi pusat fesyen muslim dunia, sehingga bisa berjalan baik.
"Program Persami ini harus mendapat dukungan penuh masyarakat NTB," kata Anggota DPRD NTB itu.
Baca juga: Kemenperin bidik industri fesyen muslim Indonesia jadi pemain global
Baca juga: Asa raih cita-cita Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia
"NTB ini potensial memperkuat Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia, karena sumberdaya industri tenun dari hulu ke hilirnya menggeliat. Bahkan tenun NTB memiliki akar kultur yang sudah kuat di masyarakat, sehingga pengembangannya menjadi semakin mudah," kata Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin saat melantik pengurus DPD Persami NTB di Kota Mataram, Kamis.
Putri Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin ini mengatakan, Persami memiliki beberapa program yang sedang dijalankan, salah satunya program "Seratus" atau Serat untuk Sejahtera. Melalui program ini dilakukan penguatan industri halal di sektor fesyen, terutama penguatan di sektor hulu-nya.
"Itulah menjadikan kita melirik NTB sebagai satu provinsi yang sangat potensial untuk memperkuat bagaimana Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia," ujarnya.
Siti Nur Azizah mengatakan, NTB mempunyai potensi pengembangan industri fesyen Muslim yang sangat besar. Ditambah lagi dengan adanya ekosistem halal yang cukup baik di sejumlah sektor, seperti perbankan dan pariwisata.
"Karena di sini keuangan syariah juga sudah cukup lengkap, karena hampir semua menggunakan prinsip syariah di dalam kegiatan ekonomi, sehingga itu sebuah modal untuk mengembangkan fesyen Muslim di NTB. Saya berharap NTB jadi pusat fesyen nasional dan itu sangat memungkinkan sekali untuk menjadi NTB sebagai pusat fesyen," terang Siti Nur Azizah.
Karena itu ia menilai produk tenun NTB sangat bervariasi, baik produksi tenun Lombok, Sumbawa maupun Bima dan Dompu atau yang lebih dikenal dengan tenun "Sasambo" yang mewakili eksistensi tiga etnis besar di provinsi itu.
"Tentu Persami siap berkolaborasi dengan seluruh seluruh pihak dalam mewujudkan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia, pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia, serta menjadi produsen halal dunia," ujarnya.
Siti Nur Azizah menambahkan, NTB menjadi daerah yang sangat aktif dan responsif dalam pengembangan ekonomi syariah. Salah satunya dengan korvensi BPD NTB menjadi Bank NTB Syariah. Ditambah lagi dengan pariwisata NTB yang sudah berkembang pesat pasca-hadirnya KEK Mandalika.
"Kita melihat wisata halal cukup berkembang apalagi sejak ada Mandalika. Saya pikir ini jadi magnet tersendiri untuk mengembangkan pariwisata halal atau Muslim friendly. Tentu ini jadi daya tarik sendiri," tutur Siti Nur Azizah.
Secara umum, Persami mengembangkan enam program besar yang akronim-nya adalah "Hadija, Fatima, Rindu Seratus Pahala Sedunia". Program 'Hadija' atau Halal di Jalan Digital merupakan gagasan tentang matket place halal untuk produk-produk UMKM di Indonesia. Pada momentum pelantikan pengurus Persami NTB, dilakukan soft launching "Hadija Halal Market" yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak di NTB.
Sementara Program 'Fatima' adalah Program Festival Produktifitas Rumah Tangga. Dimana Persami akan memberikan penguatan terhadap para pelaku usaha kecil berbasis rumah tangga. Sedangkan program 'Rindu' atau Rumah Inovasi Produk Halal adalah program Think Tank yang berisi para pakar yang akan meningkatkan kualitas produk UMKM dan membuat inovasi-inovasi baru dari produk-produk UMKM.
Program 'Seratus' atau program Serat untuk Sejahtera merupakan penguatan di sektor agro industri halal berbasis serat alam. Sedangkan 'Pahala' adalah program Pangan Halal berbahan lokal yang sejalan dengan Pemprov NTB.
"Sedangkan 'Sedunia' atau Sinergi Networking Dunia. Kami membangun jejaring melalui kerjasama Internasional yang bisa mendorong produk halal Indonesia mendunia," katanya.
Untuk kepengurusan DPD Persami di NTB, Ketua dijabat oleh Endah Yuli Astuti dan Sekretaris Hj. Nina Minarsih. Ketua Dewan Pembina Persami NTB, istri Gubernur NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama TGH Hazmi Hamzar.
Pembina Persami NTB, TGH Hazmi Hamzar mengatakan mengajak masyarakat NTB untuk mendukung potensi provinsi itu menjadi pusat fesyen muslim dunia, sehingga bisa berjalan baik.
"Program Persami ini harus mendapat dukungan penuh masyarakat NTB," kata Anggota DPRD NTB itu.
Baca juga: Kemenperin bidik industri fesyen muslim Indonesia jadi pemain global
Baca juga: Asa raih cita-cita Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: