Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada November 2022 sebesar 24,12 miliar dolar AS atau naik 5,58 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang nilainya 22,85 miliar dolar AS.

"Secara total angkanya naik menjadi 24,12 miliar dolar AS dari 22,85 miliar dolar AS dengan ekspor nonmigas yang naik 6,88 persen dan ekspor migas turun 15,23 persen," kata Deputi Statistik Produk BPS M Habibullah di Jakarta, Kamis.

Habibullah memaparkan nilai ekspor migas pada November 2022 mengalami penurunan 15,23 persen jika dibandingkan dengan ekspor migas tahun lalu menjadi 1,14 miliar dolar AS dari 1,34 miliar dolar AS.

Namun ekspor nonmigas pada bulan kesebelas 2022 tersebut mengalami kenaikan 6,88 persen menjadi 22,99 miliar dolar AS dari 21,51 miliar dolar AS (yoy).

Baca juga: Mendag puji kinerja ekspor triwulan II-2022

Kendati demikian Habibullah mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor November 2022 secara tahunan mengalami perlambatan dibanding pertumbuhan ekspor November 2021 yang kenaikannya mencapai 49,72 persen.

"Pertumbuhan ekspor mengalami perlambatan terlihat sejak Juli 2022. Dan pertumbuhan ekspor pada November 2022 secara yoy ini menjadi yang terendah sejak November tahun 2020," ujar Habibullah.

Ia menambahkan total ekspor November 2022 senilai 24,12 miliar dolar AS terdiri dari ekspor migas sebesar 1,14 miliar dolar AS; ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,42 miliar dolar AS; ekspor tambang dan lainnya senilai 5,89 miliar dolar AS; dan ekspor industri pengolahan sebesar 16,68 miliar dolar AS.

Adapun ekspor migas mengalami penurunan 15,23 persen (yoy); dan ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 2,20 persen. Sementara ekspor tambang dan lainnya meningkat 22,21 persen (yoy), dan ekspor industri pengolahan naik tipis senilai 2,57 persen.

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan RI surplus 4,99 miliar dolar AS pada September