Jatim dan Kalteng catat transaksi Rp293,59 miliar dari misi dagang
15 Desember 2022 08:43 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) meninjau produk UMKM saat misi dagang dan investasi di Palangka Raya, Rabu (14/12/2022). (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat transaksi senilai Rp293,59 miliar dari misi dagang dan investasi yang berlangsung di Palangka Raya, Rabu.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama delapan jam itu diikuti 153 pelaku usaha dari kedua provinsi, yang menghasilkan sebanyak 40 transaksi dengan total nilai Rp293,59 miliar.
"Melalui pertemuan yang sangat produktif ini, saya harap kerja sama kedua provinsi akan terbangun dengan lebih produktif dan lebih produktif lagi karena tadi antar organisasi perangkat daerah dan institusi pelaku usaha di masing-masing provinsi sudah melakukan nota kesepahaman," kata Khofifah.
Dia berharap misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan memberikan penguatan bagi kedua provinsi terkait peningkatan kualitas, produktivitas dan tentu persaudaraan yang harus dibangun di antara setiap warga di negeri ini," ujar dia.
Ke depan, Mantan Menteri Sosial RI itu berharap ada kunjungan balik dari Provinsi Kalteng ke Provinsi Jatim untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut dia, misi dagang dan investasi merupakan bagian dari percepatan di antara satu provinsi dengan yang lain untuk lebih efektif, efisien dan inovatif. Selain itu menjadi bagian dari penguatan kolaborasi di antara kedua provinsi.
"Ini adalah cara mencangkok yang paling cepat. Mana yang lebih inovatif menularkan ilmunya, mana lebih kuat improvement-nya menularkan ilmu. Cara ini akan memberikan penguatan di masing-masing provinsi," kata dia.
Gubernur Khofifah meyakini, misi dagang antara Jatim dan Kalteng memiliki potensi strategis karena transaksi perdagangan dari kedua provinsi di tahun 2021 mengalami surplus.
Rinciannya perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 sebesar Rp5,53 triliun dengan nilai penjualan Rp4,47 triliun dan nilai pembelian Rp1,06 triliun.
Beberapa komoditas utama pembelian dari Kalteng ke Jatim antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni dan semen.
Sedangkan penjualan dari Kalteng ke Jatim antara lain minyak, kelapa sawit mentah, batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik dan udang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, surplus perdagangan barang dan jasa Jatim lebih banyak disumbang dari perdagangan antardaerah. Tercatat sepanjang tahun 2021 kegiatan misi dagang Jatim dengan provinsi lain menghasilkan transaksi dengan nilai Rp259 triliun.
Baca juga: Misi dagang Jatim-Aceh catat transaksi Rp197 miliar
Baca juga: Khofifah temui warga Jatim di Sulsel lakukan program misi dagang
Baca juga: Pemprov Jatim perluas akses perdagangan ke pasar Riyadh
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama delapan jam itu diikuti 153 pelaku usaha dari kedua provinsi, yang menghasilkan sebanyak 40 transaksi dengan total nilai Rp293,59 miliar.
"Melalui pertemuan yang sangat produktif ini, saya harap kerja sama kedua provinsi akan terbangun dengan lebih produktif dan lebih produktif lagi karena tadi antar organisasi perangkat daerah dan institusi pelaku usaha di masing-masing provinsi sudah melakukan nota kesepahaman," kata Khofifah.
Dia berharap misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan memberikan penguatan bagi kedua provinsi terkait peningkatan kualitas, produktivitas dan tentu persaudaraan yang harus dibangun di antara setiap warga di negeri ini," ujar dia.
Ke depan, Mantan Menteri Sosial RI itu berharap ada kunjungan balik dari Provinsi Kalteng ke Provinsi Jatim untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut dia, misi dagang dan investasi merupakan bagian dari percepatan di antara satu provinsi dengan yang lain untuk lebih efektif, efisien dan inovatif. Selain itu menjadi bagian dari penguatan kolaborasi di antara kedua provinsi.
"Ini adalah cara mencangkok yang paling cepat. Mana yang lebih inovatif menularkan ilmunya, mana lebih kuat improvement-nya menularkan ilmu. Cara ini akan memberikan penguatan di masing-masing provinsi," kata dia.
Gubernur Khofifah meyakini, misi dagang antara Jatim dan Kalteng memiliki potensi strategis karena transaksi perdagangan dari kedua provinsi di tahun 2021 mengalami surplus.
Rinciannya perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 sebesar Rp5,53 triliun dengan nilai penjualan Rp4,47 triliun dan nilai pembelian Rp1,06 triliun.
Beberapa komoditas utama pembelian dari Kalteng ke Jatim antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni dan semen.
Sedangkan penjualan dari Kalteng ke Jatim antara lain minyak, kelapa sawit mentah, batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik dan udang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, surplus perdagangan barang dan jasa Jatim lebih banyak disumbang dari perdagangan antardaerah. Tercatat sepanjang tahun 2021 kegiatan misi dagang Jatim dengan provinsi lain menghasilkan transaksi dengan nilai Rp259 triliun.
Baca juga: Misi dagang Jatim-Aceh catat transaksi Rp197 miliar
Baca juga: Khofifah temui warga Jatim di Sulsel lakukan program misi dagang
Baca juga: Pemprov Jatim perluas akses perdagangan ke pasar Riyadh
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: