Ekonomi digital, energi hijau dan UMKM potensial bagi ASEAN- Uni Eropa
14 Desember 2022 15:36 WIB
Para perwakilan dari kawasan ASEAN dan Uni Eropa dalam 10th ASEAN-EU Business Forum di Brussels, Belgia. ANTARA/Kemenko Perekonomian.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ekonomi digital, energi hijau, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor potensial yang bisa dikembangkan dalam kerja sama kawasan ASEAN dan Uni Eropa.
“Hubungan yang sudah berjalan baik ini harus dimanfaatkan dengan terus menjaga kolaborasi yang erat antardua kawasan. Ekonomi digital, energi hijau, serta sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan beberapa contoh sektor potensial yang bisa dikembangkan,” kata Menko Airlangga mewakili Presiden RI dalam sambutan kunci di the 10th ASEAN-EU Business Forum, melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Indonesia - Uni Eropa bahas kerja sama infrastruktur EBT global
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi kawasan ASEAN tetap stabil dengan tumbuh mencapai 4,3 persen year on year (yoy), di tengah kemungkinan ada krisis multidimensional di tingkat global pada 2023.
Tidak terkecuali Indonesia, Menko Airlangga memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai hingga 5,3 persen yoy pada 2023.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan, di mana pada kuartal III-2022 telah melampaui pertumbuhan periode sebelum masa pandemi di 2019, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72 persen,” kata Menko Airlangga.
Selain itu, Keketuaan ASEAN tahun depan yang dipegang oleh Indonesia akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dengan tiga agenda utama prioritas yaitu recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability.
Baca juga: Airlangga: Akselerasi ekonomi digital upaya lanjutkan pertumbuhan
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Dewan Eropa Charles Michel akan mendorong lebih erat kerja sama antara dua kawasan yaitu ASEAN dan Uni Eropa.
“Uni Eropa siap bekerja sama atau berkolaborasi dengan ASEAN, khususnya di beberapa sektor seperti konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, serta krisis pangan dan keuangan global,” kata Michel.
Dalam kesempatan ini, sejumlah negara ASEAN juga berharap kerja sama dengan Uni Eropa dapat lebih ditingkatkan.
EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) juga telah menerbitkan EU-ASEAN Business Sentiment Survey 2022 yang mencatat optimisme para pelaku usaha Eropa terhadap iklim perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN.
“Hubungan yang sudah berjalan baik ini harus dimanfaatkan dengan terus menjaga kolaborasi yang erat antardua kawasan. Ekonomi digital, energi hijau, serta sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan beberapa contoh sektor potensial yang bisa dikembangkan,” kata Menko Airlangga mewakili Presiden RI dalam sambutan kunci di the 10th ASEAN-EU Business Forum, melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Indonesia - Uni Eropa bahas kerja sama infrastruktur EBT global
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi kawasan ASEAN tetap stabil dengan tumbuh mencapai 4,3 persen year on year (yoy), di tengah kemungkinan ada krisis multidimensional di tingkat global pada 2023.
Tidak terkecuali Indonesia, Menko Airlangga memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai hingga 5,3 persen yoy pada 2023.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan, di mana pada kuartal III-2022 telah melampaui pertumbuhan periode sebelum masa pandemi di 2019, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72 persen,” kata Menko Airlangga.
Selain itu, Keketuaan ASEAN tahun depan yang dipegang oleh Indonesia akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dengan tiga agenda utama prioritas yaitu recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability.
Baca juga: Airlangga: Akselerasi ekonomi digital upaya lanjutkan pertumbuhan
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Dewan Eropa Charles Michel akan mendorong lebih erat kerja sama antara dua kawasan yaitu ASEAN dan Uni Eropa.
“Uni Eropa siap bekerja sama atau berkolaborasi dengan ASEAN, khususnya di beberapa sektor seperti konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, serta krisis pangan dan keuangan global,” kata Michel.
Dalam kesempatan ini, sejumlah negara ASEAN juga berharap kerja sama dengan Uni Eropa dapat lebih ditingkatkan.
EU-ASEAN Business Council (EU-ABC) juga telah menerbitkan EU-ASEAN Business Sentiment Survey 2022 yang mencatat optimisme para pelaku usaha Eropa terhadap iklim perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: