Wagub Bali: Warga Karangasem mesti pilah informasi soal gempa
14 Desember 2022 13:45 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati saat memberi keterangan soal kondisi di Kabupaten Karangasem usai gempa bumi, di Denpasar, Rabu (14/12/2022). FOTO ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati meminta masyarakat yang berada di Kabupaten Karangasem agar memilah informasi soal gempa bumi yang terjadi dengan titiknya di timur laut Kecamatan Kubu, sejak Selasa (13/12) 2022.
"Masyarakat jangan panik, informasi sekarang lebih terbuka, jadi kembali lagi kadang-kadang sangat simpang siur, tidak jelas dan diviralkan sehingga menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat," kata Wagub yang sering dipanggil Cok Ace itu di Denpasar, Rabu (14/12).
Dijumpai usai acara penganugerahan Keterbukaan Informasi pada Badan Publik tahun 2022 Provinsi Bali itu, ia meminta masyarakat, khususnya yang berada di Karangasem untuk mencari informasi terkini dari lembaga-lembaga yang berwenang terkait bencana alam, seperti BMKG dan BPBD.
Pemprov Bali juga diakui telah melakukan koordinasi dengan BPBD sejak Rabu pagi untuk menggali informasi terbaru dari bencana gempa bumi yang diketahui berlangsung perdana sekitar pukul 17.56 Wita kemarin dengan kekuatan Magnitudo 4,8, dan diikuti gempa susulan yang menurut monitoring BMKG hingga pukul 8.42 WITA jumlahnya mencapai 61 getaran (aftershock).
"Kami lewat BPBD sudah berkoordinasi dan tadi pagi kami mendapatkan informasi langsung, kemarin sempat ada informasi viral tentang rumah sakit yang hancur dan semua pasien yang keluar. Kami mendapatkan informasi langsung dan itu tidak terjadi," katanya menegaskan.
Adapun maksud dari Wagub Bali meminta masyarakat memilah informasi terkait gempa bumi dan dampaknya itu bermula dari kejadian Selasa malam, di mana beredar informasi hoaks yang mengatakan bahwa lantai tiga RS BaliMed Karangasem runtuh.
"Dan yang terjadi tidak seperti apa yang digambarkan dan diinformasikan oleh media-media yang kemarin malam sangat viral," kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya mengakui Pemprov Bali belum memulai untuk proses pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak, lebih jauh, dirinya akan terus berkoordinasi dengan BPBD Bali yang saat ini telah berada di Kabupaten Karangasem.
"Kita berdoa mudah-mudahan gempa yang ada di laut, di Karangasem tidak ada masalah. Kami terus menghitung dan mengikuti andai kata ada hal-hal yang harus kita lindungi dan selamatkan khususnya masyarakat, akan kami lakukan," kata Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati.
Sementara itu, dari informasi terkini yang disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, terdapat beberapa kerusakan di Kabupaten Karangasem, antara lain 24 rumah rusak ringan di Kecamatan Kubu , lima rumah rusak ringan di Kecamatan Manggis , 10 rumah rusak ringan di Kecamatan Karangasem .
Selain itu kerusakan juga menimpa dua rumah di Kecamatan Abang , satu rumah rusak ringan di Kecamatan Rendang , empat rumah rusak ringan di Kecamatan Bebandem , dan terdapat dua orang korban luka ringan.
Baca juga: Gempa susulan masih terjadi di Karangasem Bali
Baca juga: 34 rumah warga Karangasem rusak akibat gempa M 5,2
Baca juga: BPBD Karangasem: Tak ada rumah sakit jebol akibat gempa bumi
Baca juga: Gempa sebabkan dua orang terluka dan 46 bangunan rusak di Karangasem
"Masyarakat jangan panik, informasi sekarang lebih terbuka, jadi kembali lagi kadang-kadang sangat simpang siur, tidak jelas dan diviralkan sehingga menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat," kata Wagub yang sering dipanggil Cok Ace itu di Denpasar, Rabu (14/12).
Dijumpai usai acara penganugerahan Keterbukaan Informasi pada Badan Publik tahun 2022 Provinsi Bali itu, ia meminta masyarakat, khususnya yang berada di Karangasem untuk mencari informasi terkini dari lembaga-lembaga yang berwenang terkait bencana alam, seperti BMKG dan BPBD.
Pemprov Bali juga diakui telah melakukan koordinasi dengan BPBD sejak Rabu pagi untuk menggali informasi terbaru dari bencana gempa bumi yang diketahui berlangsung perdana sekitar pukul 17.56 Wita kemarin dengan kekuatan Magnitudo 4,8, dan diikuti gempa susulan yang menurut monitoring BMKG hingga pukul 8.42 WITA jumlahnya mencapai 61 getaran (aftershock).
"Kami lewat BPBD sudah berkoordinasi dan tadi pagi kami mendapatkan informasi langsung, kemarin sempat ada informasi viral tentang rumah sakit yang hancur dan semua pasien yang keluar. Kami mendapatkan informasi langsung dan itu tidak terjadi," katanya menegaskan.
Adapun maksud dari Wagub Bali meminta masyarakat memilah informasi terkait gempa bumi dan dampaknya itu bermula dari kejadian Selasa malam, di mana beredar informasi hoaks yang mengatakan bahwa lantai tiga RS BaliMed Karangasem runtuh.
"Dan yang terjadi tidak seperti apa yang digambarkan dan diinformasikan oleh media-media yang kemarin malam sangat viral," kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya mengakui Pemprov Bali belum memulai untuk proses pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak, lebih jauh, dirinya akan terus berkoordinasi dengan BPBD Bali yang saat ini telah berada di Kabupaten Karangasem.
"Kita berdoa mudah-mudahan gempa yang ada di laut, di Karangasem tidak ada masalah. Kami terus menghitung dan mengikuti andai kata ada hal-hal yang harus kita lindungi dan selamatkan khususnya masyarakat, akan kami lakukan," kata Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati.
Sementara itu, dari informasi terkini yang disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, terdapat beberapa kerusakan di Kabupaten Karangasem, antara lain 24 rumah rusak ringan di Kecamatan Kubu , lima rumah rusak ringan di Kecamatan Manggis , 10 rumah rusak ringan di Kecamatan Karangasem .
Selain itu kerusakan juga menimpa dua rumah di Kecamatan Abang , satu rumah rusak ringan di Kecamatan Rendang , empat rumah rusak ringan di Kecamatan Bebandem , dan terdapat dua orang korban luka ringan.
Baca juga: Gempa susulan masih terjadi di Karangasem Bali
Baca juga: 34 rumah warga Karangasem rusak akibat gempa M 5,2
Baca juga: BPBD Karangasem: Tak ada rumah sakit jebol akibat gempa bumi
Baca juga: Gempa sebabkan dua orang terluka dan 46 bangunan rusak di Karangasem
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: