Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta setiap anggota keluarga memastikan warga lanjut usia (lansia) dalam kondisi sehat sebelum mengakses vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua.

“Mohon pastikan dulu bahwa kondisi kesehatannya (lansia) memang bisa untuk menerima vaksin booster kedua ya,” kata Reisa dalam Siaran Sehat secara daring diikuti di Jakarta, Senin.

Reisa menuturkan bahwa sejak bulan November 2022, pemerintah secara resmi mulai memberikan vaksin COVID-19 booster kedua kepada lansia. Dengan kriteria target sasaran vaksinasi lansia berumur di atas 60 tahun dan sudah memiliki jeda interval selama enam bulan dari booster pertamanya.

Namun dalam perluasan cakupan booster kedua tersebut, pemerintah dihadapkan pada situasi dimana sejumlah lansia memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Tiga penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia adalah jantung, stroke dan diabetes mellitus.

Dalam kasus komorbid, Reisa mengimbau keluarga membawa lansia untuk diperiksa oleh dokter spesialis atau dokter pribadi terkait terlebih dahulu supaya kondisi kesehatan lansia dapat dipastikan dalam kondisi yang prima dan siap menerima vaksin.

Hal tersebut bertujuan agar pemberian vaksinasi dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan kenyamanan bagi lansia mengikuti vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Reisa imbau lansia periksa E-ticket booster kedua di PeduliLindungi

Baca juga: Reisa: Terapkan hidup sehat cegah polio dan COVID-19 di akhir tahun


Setelah melakukan pemeriksaan, biasanya dokter yang bersangkutan akan memberikan surat rekomendasi. Bagi lansia dengan komorbid yang hasil pemeriksaannya terbukti terkontrol dan memiliki E-ticket di PeduliLindungi, dapat segera mendaftarkan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Kalau misalnya komorbidnya itu terkontrol dan juga tidak sedang kambuh, itu biasanya kita sebut sebagai kondisi penyakit penyerta yang terkendali,” ujarnya.

Reisa meminta setiap lansia dengan komorbid selalu membawa surat rekomendasi tersebut saat mendaftarkan diri, agar dapat dipastikan dalam kondisi yang baik. Sebab, booster kedua dapat melindungi lansia dari risiko pemburukan dan menurunkan risiko fatalitas.

Di sisi lain, bagi lansia yang belum melengkapi dosis vaksinasinya diimbau untuk segera melengkapi dengan booster pertamanya.

Ia mengatakan setiap dosis vaksin dapat diakses ketika yang bersangkutan sudah mendapatkan tiket dalam PeduliLindungi dari pemerintah.

Reisa berharap keluarga dapat memeriksakan E-ticket milik lansia dalam Aplikasi PeduliLindungi secara rutin agar dapat segera pergi ke fasilitas kesehatan.

“Mari ajak lansia pergi ke fasilitas kesehatan terdekat dan diajarkan pentingnya (manfaat dari) vaksinasi,” kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru tersebut.

Baca juga: Reisa: Vaksinasi booster kedua lansia ikhtiar akhiri pandemi COVID-19

Baca juga: Reisa: Booster kedua tekan keparahan lansia hadapi COVID-19