Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyakini langkah transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves bakal memaksimalkan peluang dan meningkatkan daya saing serta penciptaan nilai dari perusahaan tersebut.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam rilis di Jakarta, Senin, memaparkan sejak 2020, Telkom telah mencanangkan transformasi yang mana dua tahun pertama akan fokus pada membangun fundamental untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan agar lebih sehat.

"Dua tahun berikutnya, yang dimulai dari tahun ini, Telkom mencanangkan Five Bold Moves yakni lima program utama yang akan menjadi value creation ke depan. Hingga nanti pada 2024, diharapkan Telkom sudah dapat menikmati hasilnya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Telkom masih cukup menjanjikan tidak hanya dari sisi top line, tapi juga middle, dan bottom line," jelas Ririek.

Ririek menyampaikan lima strategi utama perusahaan yang terdiri atas inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.

Menurut dia, Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co.

FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel, sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien.

Inisiatif InfraCo merupakan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya berbagi jaringan demi mengoptimalkan potensi dan valuasi. Selanjutnya, pada inisiatif Data Center Co, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi pusat data dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem.

Dengan infrastruktur yang luas, pusat data yang tersebar di seluruh Indonesia dan basis pelanggan yang besar menjadi potensi kuat bagi Telkom untuk menjadi pemimpin di bisnis platform digital ini.

Dalam waktu dekat, Telkom akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan pusat data yang masih cukup besar dari pasar Singapura

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan pertumbuhan kinerja pihaknya konsisten berupaya menjaga pertumbuhan dan profitabilitas.

Heri mengemukakan bahwa dalam kurun lima tahun terakhir, Telkom mencatat kinerja yang cukup baik dengan pertumbuhan positif pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih, menunjukkan profitabilitas yang terus membaik dan efisiensi biaya yang terjaga.

"Menutup tahun 2022, proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan Telkom di sisi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih berkisar pada low single digit, dengan total belanja perusahaan diperkirakan pada level 25-28 persen dari pendapatan," papar Heri.

Sementara itu pada outlook 2023-2025, lanjut Heri, peningkatan kinerja pendapatan, EBITDA, dan laba bersih diperkirakan mid to high single digit dengan rencana total belanja perusahaan pada 22-25 persen dari pendapatan.

Baca juga: Telkom hadirkan teknologi "IoT Smart Poultry Farming System"
Baca juga: TelkomGroup datangkan investor danai startup senilai Rp6,19 triliun
Baca juga: Erick Thohir puji transformasi sumber daya manusia Telkom