Bulu tangkis
Hendra/Ahsan tidak pasang target khusus untuk musim kompetisi 2023
11 Desember 2022 21:30 WIB
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (kostum biru) berfoto bersama pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) usai penyerahan piala World Tour Finals 2022 di Bangkok, Thailand, Minggu. (ANTARA/HO-PP PBSI)
Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku tidak memasang target tertentu dalam musim kompetisi 2023 dan hanya ingin fokus menikmati setiap jalannya pertandingan.
Hal tersebut mereka ungkapkan setelah meraih gelar runner-up dari BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Minggu.
"2023 kami masih akan main walau umur makin tua. Hanya tidak akan mematok target apa-apa. Kami mau menikmati setiap pertandingan saja," kata Hendra lewat pesan tertulis PP PBSI yang diterima di Jakarta.
Pasangan berjuluk The Daddies mencatatkan performa yang konsisten meski sudah berusia di atas 30 tahun. Bahkan mereka masih bisa memberikan perlawanan dalam laga partai puncak World Tour Finals, menghadapi pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi asal China.
Baca juga: Ginting tetap syukuri bisa tampil baik di turnamen akhir tahun
Pertandingan yang berlangsung dalam tiga gim itu diakhiri dengan kekalahan duet Indonesia. Meski begitu Hendra/Ahsan telah mencatatkan lima kali lolos ke babak final turnamen BWF dalam tahun ini.
Selama musim turnamen 2022, The Daddies telah mencicipi podium runner-up pada ajang India Open (Super 500), All England (Super 1000), Malaysia Masters (Super 500), Kejuaraan Dunia di Tokyo, dan World Tour Finals.
Meski menutup 2022 dengan nirgelar, The Daddies tetap bersyukur bisa melalui tahun ini dengan performa yang tetap sesuai harapan.
"Secara keseluruhan tahun 2022 kami sangat bersyukur masih bisa beberapa kali final walau hasilnya selalu runner-up. Kami tahu usia kami sudah tidak muda lagi, jadi ini merupakan pencapaian yang bagus," pungkas Ahsan.
Pada ajang World Tour Finals 2022 yang berlangsung 7-11 Desember di Bangkok, timnas bulu tangkis Indonesia menyumbang dua gelar runner-up dari nomor tunggal putra dan ganda putra. Selain Hendra/Ahsan, Anthony Sinisuka Ginting turut menjadi finalis dari turnamen tersebut.
Baca juga: Indonesia bawa dua gelar dari Bahrain International Challenge 2022
Hal tersebut mereka ungkapkan setelah meraih gelar runner-up dari BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Minggu.
"2023 kami masih akan main walau umur makin tua. Hanya tidak akan mematok target apa-apa. Kami mau menikmati setiap pertandingan saja," kata Hendra lewat pesan tertulis PP PBSI yang diterima di Jakarta.
Pasangan berjuluk The Daddies mencatatkan performa yang konsisten meski sudah berusia di atas 30 tahun. Bahkan mereka masih bisa memberikan perlawanan dalam laga partai puncak World Tour Finals, menghadapi pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi asal China.
Baca juga: Ginting tetap syukuri bisa tampil baik di turnamen akhir tahun
Pertandingan yang berlangsung dalam tiga gim itu diakhiri dengan kekalahan duet Indonesia. Meski begitu Hendra/Ahsan telah mencatatkan lima kali lolos ke babak final turnamen BWF dalam tahun ini.
Selama musim turnamen 2022, The Daddies telah mencicipi podium runner-up pada ajang India Open (Super 500), All England (Super 1000), Malaysia Masters (Super 500), Kejuaraan Dunia di Tokyo, dan World Tour Finals.
Meski menutup 2022 dengan nirgelar, The Daddies tetap bersyukur bisa melalui tahun ini dengan performa yang tetap sesuai harapan.
"Secara keseluruhan tahun 2022 kami sangat bersyukur masih bisa beberapa kali final walau hasilnya selalu runner-up. Kami tahu usia kami sudah tidak muda lagi, jadi ini merupakan pencapaian yang bagus," pungkas Ahsan.
Pada ajang World Tour Finals 2022 yang berlangsung 7-11 Desember di Bangkok, timnas bulu tangkis Indonesia menyumbang dua gelar runner-up dari nomor tunggal putra dan ganda putra. Selain Hendra/Ahsan, Anthony Sinisuka Ginting turut menjadi finalis dari turnamen tersebut.
Baca juga: Indonesia bawa dua gelar dari Bahrain International Challenge 2022
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: