Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali memberikan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) sebagai bentuk penghargaan dan dukungan kepada 29 pelaku seni dan budaya yang mendedikasikan diri berkarya bagi pemajuan kebudayaan.

“Anugerah kebudayaan yang nanti akan diterima oleh 29 orang dalam 7 kategori itu merupakan bukti kehadiran negara dalam menghormati, menghargai jasa para pelaku budaya dalam berbagai bidang,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, pada Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat.

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022 terbagi ke dalam 7 kategori yakni Gelar Tanda Kehormatan dari Presiden RI, Pelopor dan Pembaru, Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Anak dan Remaja, Lembaga, dan juga Media.

Dalam tahap pelaksanaannya, Kemendikbudristek menerima 398 usulan calon penerima yang disampaikan melalui Pemerintah Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Kebudayaan yang kemudian apresiasi diberikan kepada lima penerima Gelar Tanda Kehormatan dari Presiden RI dan 24 penerima dari Mendikbudristek yang terdiri dari perorangan maupun kelompok/lembaga.

Baca juga: FIB Unand luncurkan anugerah kebudayaan pada Dies Natalis ke-40

Baca juga: Disbud Sleman selenggarakan penjaringan penerima anugerah kebudayaan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melalui video sambutan mengatakan bahwa dewasa ini Indonesia menghadapi berbagai tantangan nyata di bidang kebudayaan khususnya yang berkaitan dengan toleransi antar kelompok agama dan budaya.

Hal tersebut lantaran kencangnya gelombang modernitas dan disrupsi teknologi serta lemahnya posisi budaya Indonesia dalam konteks pertukaran budaya global. Disamping
itu, pandemi global juga memberikan tantangan lebih besar sehingga inovasi di segala lini menjadi kata kunci untuk mencari jalan keluar.

“Inovasi dapat menjadikan budaya lebih bermanfaat dan lebih dekat dengan masyarakat sehingga tumbuh kesadaran untuk melestarikan budaya. Di sisi lain, hasil kerja dari konservasi akan menjadi modal untuk kebaruan yang kreatif dan otentik,” ucapnya.

Menteri Nadiem pun berharap bahwa penetapan Anugerah Kebudayaan Indonesia akan menjadi sumber inspirasi dan penyemangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berinovasi, bergerak serentak mewujudkan pemajuan kebudayaan dan merdeka berbudaya.

“Pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengembangan kebudayaan di negaranya. Semoga kegiatan ini dapat mendorong pelajar dan pemuda Indonesia untuk berani berpikir kritis dan bertindak kreatif demi kemajuan kebudayaan,” tuturnya.

Adapun sejumlah penerima anugerah merupakan nama-nama yang tidak asing dalam bidang bidang kebudayaan, di antaranya Waldjinah, sang legenda Keroncong yang menerima Gelar Tanda Kehormatan Bidang Satyalancana Kebudayaan. Kemudian Engkus Ruswana, Penghayat Kepercayaan asal Jawa Barat untuk kategori pelestari dan Abdul Rachman, Maestro Seni Tradisi Rebana Biang dari Jakarta.*

Baca juga: Pelestari kesenian Dongkai raih penghargaan Kemendikbudristek

Baca juga: PWI gelar Anugerah Kebudayaan bagi bupati/wali kota