Jakarta (ANTARA) - Organisasi tinju di Indonesia terus bertambah setelah Dewan Tinju Indonesia (DTI) atau dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Boxing Council yang digagas oleh sejumlah tokoh tinju Tanah Air resmi terbentuk di Jakarta, Jumat.

Dengan hadirnya DTI maka menyusul organisasi yang ada terdahulu yang di antaranya Komisi Tinju Indonesia (KTI), Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) hingga Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI). Untuk amatir ada Pertina.

"Saya ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini kita bisa deklarasikan hadirnya Dewan Tinju Indonesia (DTI). Kami hadir untuk meramaikan dunia tinju Indonesia agar semakin bergairah lagi," kata Ketua Umum DTI Milasari Kusumo Anggraini dalam keterangan resminya di Jakarta.

Nama Milasari Kusumo Anggraini sudah tidak asing lagi di kalangan insan tinju Indonesia karena sebelumnya ia merupakan Ketua Umum FTPI namun di tengah perjalanannya mengundurkan diri.

Baca juga: Menanti kiprah petinju Indonesia dalam misi bawa gelar dari Thailand

'Kehadiran DTI adalah bersama-sama untuk membina, membangun, mengembangkan, dan memajukan prestasi tinju pro Indonesia, serta menjadikan tinju profesional sebagai salah satu industri olahraga yang bisa diandalkan," katanya menambahkan.

Untuk itu, lanjut dia, DTI akan selalu berupaya ikut meningkatkan kualitas petinju, kualitas pertandingan sehingga menjadi suatu tontonan yang menarik. Disamping itu, DTI juga selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan petinju dengan berpedoman pada peraturan keselamatan.

Setelah mendapat Rekomendasi Pendirian DTI dari Kementerian Pemuda dan Olahraga tertanggal 10 Oktober 2022, DTI langsung mengajukan Pengesahan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, dan pada 22 November, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI mengeluarkan keputusan pengesahan DTI

DTI juga akan berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi tinju dunia seperti WBC, WBA, IBF, WBO dan organisasi regional seperti WBC Asia, WBA Asia, WBO Aspac, dan IBF, Pan Pacific, dan lain-lain dengan tujuan untuk menempatkan para petinju Indonesia masuk dalam peringkat organisasi tersebut.

DTI juga akan menjalin kerjasama yang baik dengan promotor, petinju, pelatih, manajer, matchmaker, pemerintah, dunia usaha (dalam batasan profesional), serta dengan berbagai organisasi tinju profesional yang ada di Indonesia.

Baca juga: Dua petinju Indonesia berkembang pesat di bawah pelatih asal Kanada