Dia mengatakan kehadiran tim LCT bertujuan untuk memastikan proses layanan perawatan dan pengobatan di masa golden hour (masa kritis) terhadap tenaga kerja yang sudah menjadi peserta BPJAMSOSTEK diberikan secara optimal sesuai haknya.
Baca juga: Dispar: Tambang Ombilin Sawahlunto daya tarik wisata budaya Sumbar
Baca juga: Mengulik sejarah di kota tambang Sawahlunto
Untuk percepatan pembayaran klaim kecelakaan kerja, katanya, juga segera dikoordinasikan agar manfaat segera dibayarkan kepada ahli waris baik santunan meninggal maupun beasiswa pendidikan untuk dua orang anak sampai perguruan tinggi.
Dia menyebutkan, sampai saat ini pihaknya menerima laporan korban 14 orang dengan 10 meninggal dunia, di mana sembilan orang diantaranya sudah berada di RSUD Sawahlunto dan satu orang belum dapat dievakuasi.
Sedangkan masih ada satu orang rawat jalan, satu rawat inap dan dua orang di kontainer perusahaan (faskes PT).
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi persiapan proses rujukan ke mitra Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) yang ada di Kota Solok, Bukittinggi dan Padang untuk perawatan terbaik jika dibutuhkan.*
Baca juga: Sumbar terima sertifikat UNESCO untuk Tambang Ombilin
Baca juga: Penetapan warisan dunia Ombilin-Sawahlunto wujud diplomasi budaya