Jakarta (ANTARA) - Salah satu aspek positif penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar bagi suporter muslim adalah kemudahan mencari musala di stadion-stadion tiap kali menonton pertandingan.

Pasalnya panitia lokal penyelenggara Piala Dunia 2022 atau Supreme Committee (SC) mengharuskan ketersediaan musala-musala kecil di setiap stadion yang dipakai untuk perhelatan pesta sepak bola akbar tersebut.

Hal itu tentu semakin mudah dicapai mengingat tujuh dari delapan stadion yang dipakai sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia harus dibangun dari nol oleh pemerintah Qatar.

Baca juga: Kampung suporter Piala Dunia 2022 masih ramai jelang perempat final

Di Stadion Al Thummama misalnya, sangat mudah untuk menjangkau fasilitas musala yang ada di dekat pintu-pintu tribun. Salah satunya terdapat di dekat pintu tribun media.

Papan informasi yang menunjukkan keberadaan musala juga bisa ditemui sejak penonton naik menuju lantai tribun sesuai dengan tiket yang mereka peroleh.

Musala di stadion-stadion di Qatar dipisahkan untuk jemaah laki-laki maupun perempuan. Di dalam musala terdapat tiga hingga empat kran disertai tempat duduk untuk kebutuhan berwudu.

Untuk Stadion Al Thummama, musala bagi pria memiliki kapasitas sedikitnya 30 orang jemaah yang bisa dipakai bergantian.

Sementara itu untuk Stadion Ahmad Bin Ali, kebetulan kapasitas musala yang ditemui sedikit lebih kecil bila dibandingkan Stadion Al Thummama. Sedangkan di Stadion 974, musala dibangun secara terpisah di luar tribun.

Keberadaan musala di dalam stadion cukup banyak membantu para suporter muslim di Piala Dunia 2022, mengingat pada fase grup pertandingan dimainkan pukul 13.00, 16.00, 19.00, dan 22.00, artinya berdekatan dengan waktu Salat Zuhur, Asar, Maghrib, dan Isya.

Baca juga: Ada China di Piala Dunia 2022 Qatar
Baca juga: Berkeliling stadion Piala Dunia 2022 menumpangi Doha Metro