Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI menyebutkan ada sekitar 300 sentra vaksinasi di Jakarta untuk mendukung percepatan realisasi vaksinasi COVID-19 dosis ketiga dan keempat.

"Ada 300 lokasi vaksinasi COVID-19 setiap harinya," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama di Jakarta, Jumat.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga membuka vaksinasi sore dan malam hari di 44 Puskesmas Kecamatan pukul 16.00-20.00 WIB.

Layanan vaksinasi Sabtu dan Minggu ada di beberapa tempat strategis seperti Taman Lapangan Banteng, Mal Kota Kasablanka dan Green Pramuka Square.

Baca juga: Jakarta Timur sasar 208.592 lansia untuk vaksin penguat kedua
Baca juga: Dinkes DKI sebut cakupan vaksinasi COVID-19 booster capai 70 persen

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengharapkan dengan ketersediaan lokasi tersebut mempercepat vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan lansia.

Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) hingga Jumat (9/12) pukul 09.00 WIB, jumlah vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta mencapai 12,7 juta atau 135,28 persen dari target 10 juta orang.

Sedangkan dosis kedua mencapai 10,9 juta atau 116 persen, dosis ketiga mencapai 5,2 juta atau 71 persen dan dosis keempat mencapai 130 ribu atau mendekati 15 persen.

Khusus tenaga kesehatan, jumlah dosis keempat sudah mencapai 74.558 orang atau 66,39 persen.



Sedangkan lansia untuk dosis ketiga mencapai 435 ribu atau 57 persen dari target 761 ribu orang dan dosis keempat mencapai 56.267 orang.

Dinkes DKI mencatat kasus positif COVID-19 dalam dua minggu terakhir terkendali yakni per 8 Desember 2022 mencapai 883 kasus positif COVID-19 yang dirawat, atau lebih rendah dibandingkan beberapa minggu lalu yang mencapai di atas 1.000 kasus.

Meski terkendali, namun pihaknya tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan karena potensi penularan pandemi COVID-19 varian baru masih perlu diwaspadai di antaranya varian BN1.

Dinkes DKI mencatat ada 24 pasien COVID-19 varian BN1 sejak pertama terdata 24 Oktober hingga 8 Desember 2022.

"Dari jumlah itu sebanyak 30 persen tanpa gejala, 70 persen gejala ringan. Semua isolasi mandiri di rumah dan sebagian besar sudah sembuh. Hanya ada satu yang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan lainnya transmisi lokal," katanya.