Apalagi, tambahnya, Kemendikbud Ristek memiliki program matching fund yang dapat dimanfaatkan mahasiswa, sehingga pengembangan kewirausahaan mahasiswa bisa dikoneksikan dengan riset di universitas.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil riset mahasiswa bisa dihilirisasi dan komersialisasi menjadi sebuah produk unggulan para wirausahawan muda yang lahir dari universitas.
Lebih lanjut, Menteri Teten mengutip data dari Focus Economy Outlook 2021 dan Kemenparekraf bahwa potensi ekonomi industri kreatif di Tanah Air menyumbang sekitar Rp1,91 triliun terhadap PDB Indonesia tahun lalu.
Baca juga: Menkop UKM: Santripreneur harus disiapkan di sektor-sektor strategis
Bahkan di tengah ekonomi Indonesia yang sedang mengalami pandemi, kenaikan rata-rata pertumbuhannya itu mencapai 5,76 persen.
Baca juga: Menkop UKM: Santripreneur harus disiapkan di sektor-sektor strategis
Bahkan di tengah ekonomi Indonesia yang sedang mengalami pandemi, kenaikan rata-rata pertumbuhannya itu mencapai 5,76 persen.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan ekonomi kreatif merupakan suatu opportunity ekonomi yang baik. Karena itu penting universitas saat ini mengubah pola pikir melalui kurikulumnya dan kampus bisa berperan sebagai laboratorium wirausaha menciptakan wirausahawan unggul berbasis kreativitas dan inovasi teknologi.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata normalnya di kisaran lima persen, yang hanya terserap lapangan kerja hanya dua juta orang.
Untuk itu, katanya, penting menyiapkan lulusan kampus melahirkan sarjana bukan lagi sebagai pencari kerja, justru menjadi pencipta lapangan kerja sehingga tak banyak pengangguran di Indonesia.
Baca juga: MenkopUKM: Bangun ekosistem digital dengan datangkan ahli di dunia
Baca juga: KemenkopUKM pertemukan 16 startup asal Bali dengan calon investor