Pemkab: Pencarian 8 korban gempa Cianjur belum buahkan hasil
8 Desember 2022 19:00 WIB
Asisten Daerah I Cianjur, Jawa Barat, Budi Rahayu Toyib menyampaikan laporan perkembangan pasca gempa Cianjur hari ke-18 di Pendopo Cianjur, Kamis (8/12/2022). (ANTARA/Ahmad Fikri).
Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menyatakan pencarian korban tertimbun longsor di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang akibat gempa pada hari ke-18 belum membuahkan hasil, sehingga korban meninggal masih 334 orang dan upaya pencarian masih berjalan.
Asisten Daerah I Budi Rayahu Toyib di Cianjur, Kamis, mengatakan pencarian korban yang masih tertimbun sudah tidak dilakukan secara masif, namun lebih mengandalkan alat berat karena tingginya longsoran serta hujan yang selalu turun menjelang petang dapat mengancam keselamatan petugas.
"Sampai hari ke-18 setelah bencana, upaya pencarian masih berjalan dan dilakukan di dua titik Sate Sinta dan Jalan Mangunkerta, harapan kami sama dengan pihak keluarga sebelum tanggap darurat habis, jasad korban sudah dapat ditemukan," katanya saat menggelar konferensi pers di Pendopo Cianjur.
Asda I Cianjur, menjelaskan untuk pencarian korban akan terus dilakukan sampai tanggal 20 Desember dengan menggunakan alat berat yang jumlahnya sudah ditambah. "Tim SAR gabungan tetap memantau ketika alat berat dapat menemukan jasad korban akan langsung dievakuasi," katanya.
Baca juga: ASN Pemkot Jakbar himpun dana bantu korban gempa bumi Cianjur
Baca juga: BMKG sarankan 1.800 rumah di Cianjur direlokasi dari Patahan Cugenang
Budi menjelaskan, rumah rusak akibat gempa yang sudah terdata mengalami kenaikan menjadi 55.391 dengan rincian rusak ringan sebanyak 26.213, rusak sedang sebanyak 15.757 dan rusak berat sebanyak 13.241 berat, fasilitas kesehatan rusak sebanyak 18, tempat ibadah 279, dan fasilitas pendidikan rusak sebanyak 540.
Jumlah rumah yang rusak diperkirakan akan terus bertambah karena pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas khusus dari BNPB dan dinas terkait di Pemkab Cianjur. Bagi mereka yang rumahnya rusak 8.100 orang diantaranya sudah menerima bantuan tahap pertama dari Presiden Joko Widodo.
"Kami berharap mereka yang sudah mendapat bantuan dapat segera membangun kembali rumahnya dan dapat menjalani hidup normal seperti biasa. Bagi warga yang rumahnya rusak ringan sudah dapat meninggalkan posko pengungsian, meski sebagian besar memilih untuk bertahan," katanya.
Pihaknya juga melaporkan donasi yang diterima hingga saat ini, setelah dipakai untuk kebutuhan dapur umum, membuat jemuran di posko pengungsian dan pengadaan tenda keluarga untuk gempa sebesar Rp3.039.679.000 sehingga tersisa Rp 11.282.311.742.*
Baca juga: Badan Geologi periksa tiga lahan relokasi untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: Polri lakukan fogging antisipasi DBD di posko pengungsian
Asisten Daerah I Budi Rayahu Toyib di Cianjur, Kamis, mengatakan pencarian korban yang masih tertimbun sudah tidak dilakukan secara masif, namun lebih mengandalkan alat berat karena tingginya longsoran serta hujan yang selalu turun menjelang petang dapat mengancam keselamatan petugas.
"Sampai hari ke-18 setelah bencana, upaya pencarian masih berjalan dan dilakukan di dua titik Sate Sinta dan Jalan Mangunkerta, harapan kami sama dengan pihak keluarga sebelum tanggap darurat habis, jasad korban sudah dapat ditemukan," katanya saat menggelar konferensi pers di Pendopo Cianjur.
Asda I Cianjur, menjelaskan untuk pencarian korban akan terus dilakukan sampai tanggal 20 Desember dengan menggunakan alat berat yang jumlahnya sudah ditambah. "Tim SAR gabungan tetap memantau ketika alat berat dapat menemukan jasad korban akan langsung dievakuasi," katanya.
Baca juga: ASN Pemkot Jakbar himpun dana bantu korban gempa bumi Cianjur
Baca juga: BMKG sarankan 1.800 rumah di Cianjur direlokasi dari Patahan Cugenang
Budi menjelaskan, rumah rusak akibat gempa yang sudah terdata mengalami kenaikan menjadi 55.391 dengan rincian rusak ringan sebanyak 26.213, rusak sedang sebanyak 15.757 dan rusak berat sebanyak 13.241 berat, fasilitas kesehatan rusak sebanyak 18, tempat ibadah 279, dan fasilitas pendidikan rusak sebanyak 540.
Jumlah rumah yang rusak diperkirakan akan terus bertambah karena pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas khusus dari BNPB dan dinas terkait di Pemkab Cianjur. Bagi mereka yang rumahnya rusak 8.100 orang diantaranya sudah menerima bantuan tahap pertama dari Presiden Joko Widodo.
"Kami berharap mereka yang sudah mendapat bantuan dapat segera membangun kembali rumahnya dan dapat menjalani hidup normal seperti biasa. Bagi warga yang rumahnya rusak ringan sudah dapat meninggalkan posko pengungsian, meski sebagian besar memilih untuk bertahan," katanya.
Pihaknya juga melaporkan donasi yang diterima hingga saat ini, setelah dipakai untuk kebutuhan dapur umum, membuat jemuran di posko pengungsian dan pengadaan tenda keluarga untuk gempa sebesar Rp3.039.679.000 sehingga tersisa Rp 11.282.311.742.*
Baca juga: Badan Geologi periksa tiga lahan relokasi untuk korban gempa Cianjur
Baca juga: Polri lakukan fogging antisipasi DBD di posko pengungsian
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: