Mataram (ANTARA) - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang Haji Muhammad Zainul Majdi menyatakan bahwa dari surut pandang agama, aksi bom bunuh diri dikecam dalam pandangan Islam.

Dalam keterangannya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, Tuan Guru Bajang (TGB) menjelaskan bahwa Rasulullah Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) lebih dari satu kesempatan menekankan seorang Muslim harus menjaga dirinya, termasuk juga orang di sekelilingnya.

"Oleh sebab itu, segala hal yang membuat orang lain terganggu kenyamanan, keamanan, apalagi hidupnya, itu bertentangan dengan Islam. Saya yakin agama lain juga begitu," katanya.

"Oleh karena itu, di Indonesia yang subur dengan nilai agama tak memiliki tempat untuk terorisme," jelas TGB.

Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah itu juga mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (7/12), hingga mengakibatkan korban jiwa.

"Tidak dibenarkan oleh agama mana pun tindakan bom bunuh diri ini," ucap TGB.

Menurut mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode itu, aksi bom bunuh diri yang dilakukan di kantor polisi tersebut bertentangan dengan nilai yang dianut, baik agama, kebangsaan maupun kemanusiaan.

"Kita di Indonesia disemai dengan nilai mulia, di antaranya adalah persaudaraan dan kemanusiaan. Semua nilai itu dinafikan dengan pemboman itu," imbuhnya.

TGB meminta seluruh perangkat negara dan komponen masyarakat untuk mengambil langkah yang diperlukan agar tidak terjadi kembali aksi pengeboman seperti itu.

Doktor Ahli Tafsir Alquran itu juga mengajak semua elemen di Indonesia menyuarakan penolakan pada aksi bom bunuh diri. Perangkat negara juga harus menjalankan tugasnya secara maksimal dan memberikan proteksi kepada warga negara.

"Berikan rasa aman dan menindak tegas yang memang nyata-nyata memenuhi unsur delik terorisme. Kalau sudah nyata pasal terorisme segera ditindak tegas, " kata TGB.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban meninggal dunia maupun luka-luka akibat bom bunuh diri.

TGB menyebut Aiptu Anumerta Sofyan, anggota polisi yang meninggal dunia dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, adalah seorang pahlawan dan meninggal syahid.