Pemkab Tulangbawang raih penghargaan BKKBN dalam penurunan stunting
8 Desember 2022 15:17 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat memberikan penghargaan kepada Bupati Tulang Bawang Winarti pada Selasa (6/12/2022). ANTARA/HO-BKKBN.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, meraih penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas partisipasinya memberikan layanan gizi spesifik dan sensitif dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Kabupaten Tulang Bawang sejak awal berkomitmen untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing, salah satunya dengan menekan prevalensi stunting,” kata Bupati Tulang Bawang Winarti dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima di Jakarta, Kamis.
Penghargaan itu diberikan langsung kepada Winarti oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada Selasa (6/12) atas capaiannya menurunkan prevalensi stunting yang semula 32,49 pada 2018 persen menjadi 9,5 persen pada 2021.
Baca juga: BKKBN beri penghargaan kepala daerah dan PKK pada Harganas 2022
Ia mengemukakan, penurunan prevalensi stunting yang signifikan itu dapat diwujudkan karena daerahnya menggunakan salah satu program unggulan bernama Bersama Melayani Warga atau BMW yang pro terhadap kesehatan perempuan, ibu dan anak.
Program BMW juga memberikan pemahaman akan pentingnya stunting yang menghasilkan kesadaran masyarakat terkait tidak buang air besar sembarangan. Dalam program percepatan penurunan stunting, Pemkab Tulang Bawang juga mempunyai program yang diberi nama Sayang Ibu dan Gerebek Stunting.
Inovasi lain yang dilakukan untuk menekan angka stunting adalah melalui program satu desa satu ambulans, satu desa satu bidan, dan satu desa satu perawat.
Baca juga: BKKBN raih penghargaan PBB karena RI berhasil atasi masalah penduduk
“Kabupaten Tulang Bawang menjadi lima nasional terbaik penurunan stunting. Inovasi pro ibu dan anak lalu kolaborasi semua program BKKBN berhasil dengan baik menurunkan stunting,” ucapnya.
Ia berharap prevalensi stunting di daerahnya akan terus menurun karena semua pihak telah bekerja keras dan bergotong royong menekan angka stunting semaksimal mungkin.
“Tantangannya adalah komitmen kita bersama untuk memikirkan generasi penerus bangsa dengan gotong royong semua pihak. Sekarang kita tinggal mempertahankannya dan berharap stunting di Tulang Bawang turun lagi kalau bisa 0 persen pada 2024,” katanya.
Baca juga: BKKBN beri penghargaan daerah ciptakan inovasi turunkan tengkes
Selain Bupati Tulangbawang, pejabat lainnya yang menerima penghargaan serupa adalah Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Wakil Bupati HM Ali Yusuf Siregar, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun, Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Wakil Bupati Pinrang Alimin, serta Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong, Bupati Kotawaringin Barat yang diwakili Plt. Sekda Juni Gultom, dan Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy.
“Kabupaten Tulang Bawang sejak awal berkomitmen untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing, salah satunya dengan menekan prevalensi stunting,” kata Bupati Tulang Bawang Winarti dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima di Jakarta, Kamis.
Penghargaan itu diberikan langsung kepada Winarti oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada Selasa (6/12) atas capaiannya menurunkan prevalensi stunting yang semula 32,49 pada 2018 persen menjadi 9,5 persen pada 2021.
Baca juga: BKKBN beri penghargaan kepala daerah dan PKK pada Harganas 2022
Ia mengemukakan, penurunan prevalensi stunting yang signifikan itu dapat diwujudkan karena daerahnya menggunakan salah satu program unggulan bernama Bersama Melayani Warga atau BMW yang pro terhadap kesehatan perempuan, ibu dan anak.
Program BMW juga memberikan pemahaman akan pentingnya stunting yang menghasilkan kesadaran masyarakat terkait tidak buang air besar sembarangan. Dalam program percepatan penurunan stunting, Pemkab Tulang Bawang juga mempunyai program yang diberi nama Sayang Ibu dan Gerebek Stunting.
Inovasi lain yang dilakukan untuk menekan angka stunting adalah melalui program satu desa satu ambulans, satu desa satu bidan, dan satu desa satu perawat.
Baca juga: BKKBN raih penghargaan PBB karena RI berhasil atasi masalah penduduk
“Kabupaten Tulang Bawang menjadi lima nasional terbaik penurunan stunting. Inovasi pro ibu dan anak lalu kolaborasi semua program BKKBN berhasil dengan baik menurunkan stunting,” ucapnya.
Ia berharap prevalensi stunting di daerahnya akan terus menurun karena semua pihak telah bekerja keras dan bergotong royong menekan angka stunting semaksimal mungkin.
“Tantangannya adalah komitmen kita bersama untuk memikirkan generasi penerus bangsa dengan gotong royong semua pihak. Sekarang kita tinggal mempertahankannya dan berharap stunting di Tulang Bawang turun lagi kalau bisa 0 persen pada 2024,” katanya.
Baca juga: BKKBN beri penghargaan daerah ciptakan inovasi turunkan tengkes
Selain Bupati Tulangbawang, pejabat lainnya yang menerima penghargaan serupa adalah Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Wakil Bupati HM Ali Yusuf Siregar, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun, Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Wakil Bupati Pinrang Alimin, serta Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong, Bupati Kotawaringin Barat yang diwakili Plt. Sekda Juni Gultom, dan Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: