Jakarta (ANTARA/JACX) – Curah hujan tinggi yang terjadi di daerah pada awal Desember berdampak banjir, selain rawan tanah longsor.

Namun pada sebagian kawasan pesisir, warga semakin khawatir bencana hidrometeorologi bukan hanya hujan, melainkan juga dari air laut yang pasang atau banjir rob.

Pada salah satu unggahan di YouTube, tampak sampul konten video bergambar gelombang air yang tinggi menerjang Pekalongan, Jawa Tengah. Sampul itu dilengkapi gambar mobil yang hanyut terbawa arus air dan orang-orang.

Konten yang muncul pada 2 Desember 2022 itu berjudul "AIR LAUT NAIK, BANJIR DAHSYAT BAK TSUN4MI PEKALONGAN JATENG HARI INI,SEMUA AMBLES,BANJIR PEKALONGAN."

Dalam sampul konten itu terdapat pula keterangan seperti, "Pekalongan Menjerit", "Air laut tiba tiba datang", "Semua ambles", hingga tulisan "tolong tolong..."

Lebih dari 148 ribu kali video berdurasi enam menit itu telah diputar, hingga Kamis (8/12).

Namun, benarkah terdapat tsunami di Pekalongan pada 2 Desember 2022 sebagaimana tampak pada sampul konten YouTube itu?

Unggahan misinformasi sampul ilustrasi konten YouTube tentang banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah. Faktanya, ketinggian banjir rob di Pekalongan mencapai 15-40 cm karena puncak pasang di pesisir utara Pulau Jawa. (YouTube)
Penjelasan:
Ilustrasi sampul konten YouTube yang menampilkan gelombang tinggi terkait air laut naik di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 2 Desember 2022 tidak selaras dengan isi video dan dapat menimbulkan kepanikan.

Video berdurasi enam menit itu merupakan kompilasi video-video singkat dari warga Pekalongan tentang banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah. Tapi, tidak terjadi gelombang tinggi air laut sebagaimana ilustrasi yang menyebut sebagai tsunami.

Laporan ANTARA, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha menyatakan limpasan air laut masuk melalui muara Sungai Meduri dan Sungai Loji pada 2 Desember.

"Karena tekanan dari sungai tersebut menyebabkan limpas di beberapa titik yang mengakibatkan pemukiman di sempadan sungai Loji dan Meduri tergenang," kata Dimas.

Dengan demikian, sampul ilustrasi unggahan YouTube yang menampilkan gelombang tinggi Tsunami di Pekalongan merupakan konten menyesatkan atau hoaks.

Klaim: Ilustrasi tsunami di Pekalongan
Rating: Salah/Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Banjir darah di Pekalongan

Cek fakta: Hoaks! Warga Jateng terkena musibah saat gubernurnya blusukan

Baca juga: BNPB tegaskan letusan Gunung Semeru tidak sebabkan tsunami