Dokter: MTBS ujung tombak pelayanan kesehatan anak di puskesmas
8 Desember 2022 13:44 WIB
Tangkapan layar - Dokter penanggung jawab layanan MTBS di Puskesmas Cililitan dr Muthmainnah Mardiyanti dalam acara bincang-bincang yang disiarkan di kanal YouTube Puskesmas Kramat Jati, Kamis (8/12/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Puskesmas Cililitan dr Muthmainnah Mardiyanti mengatakan bahwa poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan anak di puskesmas.
"Poli MTBS adalah ujung tombak dari pelayanan kesehatan pada anak," kata dokter yang akrab disapa Muti itu dalam acara bincang-bincang yang digelar daring diikuti di Jakarta, Kamis.
Sesuai namanya, Muti menjelaskan MTBS melayani anak usia dua bulan sampai lima tahun. Poli ini terintegrasi dengan semua poli yang ada di puskesmas sehingga anak dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
"Jadi terkoordinasi dengan berbagai macam poli, supaya cepat, tepat, dan akurat dalam melakukan pelayanan. Kalau anak-anak kan riskan, kalau terlambat sedikit bisa jatuh jadi darurat," ujar dokter penanggung jawab layanan MTBS di Puskesmas Cililitan itu.
Baca juga: IDAI ajak platform kesehatan berkolaborasi bantu sehatkan anak
Ia menambahkan, seluruh petugas yang ada di poli MTBS juga dipastikan sangat kompeten karena telah menerima pelatihan baik yang langsung dari narasumber di bidangnya maupun dalam bentuk transfer pengetahuan.
"Tentu kalau tidak dengan petugas-petugas yang terlatih itu, MTBS tidak bisa berjalan dengan baik," katanya,
Tak hanya dapat melakukan pemeriksaan yang menyeluruh, Muti mengatakan di poli MTBS juga orang tua akan mendapatkan konseling terkait kesehatan anak.
Baca juga: Psikolog: Orang tua perlu pastikan anak sehat secara fisik dan mental
Menurut dia, konseling kepada orang tua penting diberikan sebab ternyata masih banyak orang tua yang belum paham bahwa gaya hidup yang mereka jalani dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak.
"Misalnya kalau orang tua merokok, tolong jangan dekat anaknya. Kemudian, kadang ibunya bekerja, jadi untuk kebersihan di rumahnya kurang waktunya. Jangan lupa, ada anak kita di sana. Jadi tempat tidur harus dijemur, dikepruk-kepruk, karena banyak tungau di sana. Banyak pasien saya anak-anak yang kena scabies," ujar Muti.
Ia menambahkan bahwa sebagai poli khusus balita, poli MTBS didesain ramah anak. Di ruang tunggu misalnya, anak-anak dapat bermain dan membaca buku sehingga mereka tidak bosan dan tetap ceria meski sedang sakit.
Baca juga: Dokter: Diet seimbang sesuai usia baik bagi pertumbuhan anak
Selain itu, kata dia, ruang tunggu juga terpisah dengan ruang tunggu poli lainnya guna meminimalkan kemungkinan penularan penyakit.
"Poli MTBS adalah ujung tombak dari pelayanan kesehatan pada anak," kata dokter yang akrab disapa Muti itu dalam acara bincang-bincang yang digelar daring diikuti di Jakarta, Kamis.
Sesuai namanya, Muti menjelaskan MTBS melayani anak usia dua bulan sampai lima tahun. Poli ini terintegrasi dengan semua poli yang ada di puskesmas sehingga anak dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
"Jadi terkoordinasi dengan berbagai macam poli, supaya cepat, tepat, dan akurat dalam melakukan pelayanan. Kalau anak-anak kan riskan, kalau terlambat sedikit bisa jatuh jadi darurat," ujar dokter penanggung jawab layanan MTBS di Puskesmas Cililitan itu.
Baca juga: IDAI ajak platform kesehatan berkolaborasi bantu sehatkan anak
Ia menambahkan, seluruh petugas yang ada di poli MTBS juga dipastikan sangat kompeten karena telah menerima pelatihan baik yang langsung dari narasumber di bidangnya maupun dalam bentuk transfer pengetahuan.
"Tentu kalau tidak dengan petugas-petugas yang terlatih itu, MTBS tidak bisa berjalan dengan baik," katanya,
Tak hanya dapat melakukan pemeriksaan yang menyeluruh, Muti mengatakan di poli MTBS juga orang tua akan mendapatkan konseling terkait kesehatan anak.
Baca juga: Psikolog: Orang tua perlu pastikan anak sehat secara fisik dan mental
Menurut dia, konseling kepada orang tua penting diberikan sebab ternyata masih banyak orang tua yang belum paham bahwa gaya hidup yang mereka jalani dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak.
"Misalnya kalau orang tua merokok, tolong jangan dekat anaknya. Kemudian, kadang ibunya bekerja, jadi untuk kebersihan di rumahnya kurang waktunya. Jangan lupa, ada anak kita di sana. Jadi tempat tidur harus dijemur, dikepruk-kepruk, karena banyak tungau di sana. Banyak pasien saya anak-anak yang kena scabies," ujar Muti.
Ia menambahkan bahwa sebagai poli khusus balita, poli MTBS didesain ramah anak. Di ruang tunggu misalnya, anak-anak dapat bermain dan membaca buku sehingga mereka tidak bosan dan tetap ceria meski sedang sakit.
Baca juga: Dokter: Diet seimbang sesuai usia baik bagi pertumbuhan anak
Selain itu, kata dia, ruang tunggu juga terpisah dengan ruang tunggu poli lainnya guna meminimalkan kemungkinan penularan penyakit.
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: