Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) Kota Sabang menyebutkan sebanyak 2.136 anak di wilayah Pulau Weh itu telah mendapatkan imunisasi polio tetes dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Aceh.

“Pencapaian imunisasi polio tetes sejak awal mulai peluncuran 5 Desember 2022 hingga saat ini, totalnya sudah mencapai 2.136 anak,” kata Kepala Bidang Kesmas dan P2P Dinas Kesehatan dan KB Sabang, Prisillya Golda di Kota Sabang, Rabu.

Ia menjelaskan vaksin polio aman, tidak berbahaya dan sangat bermanfaat bagi anak, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir membawa anak ikut imunisasi polio.

Sebelumnya, lanjut dia, petugas kesehatan juga telah melakukan sosialisasi terkait manfaat dan pentingnya imunisasi, namun masih ada orang tua yang menolak anaknya dapat vaksin polio karena terpapar hoaks tentang imunisasi.

“Masih ada orang tua yang keberatan anaknya diimunisasi. Kami memaklumi karena mereka belum paham tentang penyakit polio ini. Tetapi setelah berulang kali dijelaskan, akhirnya mereka paham dan bersedia anaknya diimunisasi," katanya.

Selain melakukan imunisasi polio di pos-pos Sub PIN polio, pihaknya juga gencar menerapkan pendekatan jemput bola, dengan cara mendatangi langsung ke rumah-rumah yang memiliki anak 0-12 tahun, untuk dilakukan imunisasi polio.

Ia menilai strategi jemput bola itu sangat efektif, dengan capaian imunisasi yang didapatkan hingga sekarang. Pemerintah Kota Sabang menargetkan sebanyak 9.933 anak di pulau paling barat Indonesia itu mendapat imunisasi polio tetes selama Sub PIN polio.

“Mudah-mudahan dengan pendekatan door to door dan kerja keras seluruh tim kami, kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap imunisasi anak, juga terkait menjaga kebersihan lingkungan serta pola asuh dan gizi anak," kata Prisillya Golda.

Sementara itu, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi saat meninjau pelaksanaan Sub PIN polio di Posyandu Melati Gampong Kuta Timu Sabang, menekankan bahwa pentingnya imunisasi polio bagi anak usia 0-12 tahun.

Ia mengatakan penyakit polio atau lumpuh layu tersebut sangat berbahaya, dan bisa memupus harapan dan cita-cita anak di masa depan.

“Maka dari itu, saya mengajak kepada bapak dan ibu masyarakat Sabang agar membawa anaknya untuk mendapatkan vaksin polio sebagai bentuk ikhtiar kita bersama terhindar dari bahayanya penyakit polio" katanya.

Imunisasi polio tetes dinilai penting sebagai langkah penanggulangan dan pencegahan tertular virus polio yang telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena adanya kasus positif polio di wilayah Mane, Kabupaten Pidie, demikian Reza Fahlevi.


Baca juga: Menkes minta 1,2 juta anak Aceh tuntas dapat vaksin polio sebulan

Baca juga: Pj. Gubernur Aceh ajak bupati/wali kota serius sukseskan PIN Polio

Baca juga: Sebanyak 47.186 anak di Lhokseumawe jadi sasaran imunisasi polio

Baca juga: Menkes sebut orang tua tolak imunisasi karena belum tahu bahaya polio