Tokyo (ANTARA) - China dan Jepang harus waspada agar tidak jatuh ke dalam "perangkap permainan zero-sum" dan sebaliknya menjadi mitra kooperatif, kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Wang Yi di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi dan keamanan antara Amerika Serikat dan China.

Permainan zero-sum adalah suatu kondisi menang-kalah, di mana kemenangan satu pihak merupakan kekalahan bagi pihak lain.

Dalam sebuah pesan video ke sebuah forum yang dihadiri oleh para ahli di negara-negara Asia, Wang juga tampaknya mendesak Jepang untuk tidak membantu upaya Washington untuk memisahkan China dari ekonomi global.

Baca juga: AS tingkatkan rotasi kehadiran militer di Australia, undang Jepang

Jepang merupakan negara sekutu dekat Amerika Serikat, termasuk dalam hal keamanan.

Dia menekankan bahwa China dan Jepang adalah kedua negara yang "selamanya bertetangga" sehingga Beijing dan Tokyo harus "mewaspadai gangguan berbahaya" terhadap "hubungan ekonomi dan perdagangan China-Jepang".

"Kita harus memperlakukan satu sama lain dengan pertimbangan dan ketulusan. Kita tidak boleh terlibat dalam konfrontasi antar kubu, atau terjebak dalam perangkap zero-sum game," kata Wang dalam pesan video berdurasi hampir delapan menit itu.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi juga mengirimkan pesan video ke acara simposium dua hari tersebut, yang diselenggarakan oleh lembaga kajian nirlaba Jepang Genron NPO dan China International Communications Group.

Selama dua tahun hingga 2021, forum tahunan yang dimulai pada 2005 itu berlangsung secara daring akibat pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal 2020.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: China desak Jepang berhati-hati bicara, bertindak di bidang militer
Baca juga: Jepang anggarkan 5 triliun yen untuk rudal jarak jauh