Polda Metro Jaya perketat pengamanan pascaledakan bom di Astanaanyar
7 Desember 2022 11:55 WIB
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Penjagaan ketat tersebut akibat adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr/aww.
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya memperketat pengamanan pascaledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi.
"Polda Metro Jaya tentu akan meningkatkan kewaspadaan dan memperketat penjagaan mako polda, polres, dan polsek khususnya terhadap hal-hal yang mencurigakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Zulpan mengatakan peningkatan pengamanan tersebut juga dilakukan demi perlindungan dan keselamatan masyarakat di lingkungan kantor kepolisian.
Lebih lanjut dia memastikan peningkatan pengamanan tersebut tidak akan mempengaruhi layanan masyarakat di kantor kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Peningkatan pengamanan tidak mengurangi pelayanan kepada masyarakat di kantor-kantor kepolisian yang ada di Polda Metro Jaya," ujarnya.
Diketahui, sebuah ledakan yang diduga merupakan bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Aswin Sipayung mengatakan tiga polisi mengalami luka akibat bom bunuh diri tersebut.
Menurut dia tiga anggota polisi itu sudah dilarikan ke rumah sakit akibat terluka. Sedangkan pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki itu dipastikan meninggal dunia.
Saat peristiwa ledakan, menurutnya anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi. Kemudian, kata dia, ada seorang laki-laki yang menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam.
"Anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom," ujar dia.
Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Ruas Jalan Astanaanyar di sekitar lokasi pun ditutup sementara dan dijaga oleh polisi bersenjata.
Baca juga: Polisi lakukan pengalihan arus lalu lintas pascabom Astanaanyar
Baca juga: KSP: Pemerintah kecam keras teror bom bunuh diri Polsek Astanaanyar
Baca juga: Polisi ledakan dan disposal bom diduga tersisa di Polsek Astanaanyar
"Polda Metro Jaya tentu akan meningkatkan kewaspadaan dan memperketat penjagaan mako polda, polres, dan polsek khususnya terhadap hal-hal yang mencurigakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Zulpan mengatakan peningkatan pengamanan tersebut juga dilakukan demi perlindungan dan keselamatan masyarakat di lingkungan kantor kepolisian.
Lebih lanjut dia memastikan peningkatan pengamanan tersebut tidak akan mempengaruhi layanan masyarakat di kantor kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Peningkatan pengamanan tidak mengurangi pelayanan kepada masyarakat di kantor-kantor kepolisian yang ada di Polda Metro Jaya," ujarnya.
Diketahui, sebuah ledakan yang diduga merupakan bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Aswin Sipayung mengatakan tiga polisi mengalami luka akibat bom bunuh diri tersebut.
Menurut dia tiga anggota polisi itu sudah dilarikan ke rumah sakit akibat terluka. Sedangkan pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki itu dipastikan meninggal dunia.
Saat peristiwa ledakan, menurutnya anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi. Kemudian, kata dia, ada seorang laki-laki yang menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam.
"Anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom," ujar dia.
Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Ruas Jalan Astanaanyar di sekitar lokasi pun ditutup sementara dan dijaga oleh polisi bersenjata.
Baca juga: Polisi lakukan pengalihan arus lalu lintas pascabom Astanaanyar
Baca juga: KSP: Pemerintah kecam keras teror bom bunuh diri Polsek Astanaanyar
Baca juga: Polisi ledakan dan disposal bom diduga tersisa di Polsek Astanaanyar
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022
Tags: