Jakarta (ANTARA) - Michelin akan memangkas lebih sedikit pekerjaan di Prancis daripada 2.300 pekerjaan yang diperkirakan dalam rencana redundansi sukarela, dalam upaya melindungi produksi.

Pembuat ban Prancis itu mengatakan pada Januari 2021 akan memangkas pekerjaan, termasuk 1.100 di sektor jasa dan 1.200 di pabrik, selama tiga tahun sebagai bagian dari perjanjian perundingan bersama selama tiga tahun.

Kelompok itu sekarang berencana untuk memangkas maksimum 1.600 pekerjaan, dengan 600 pekerjaan saat ini akan diberhentikan dari kegiatan industrinya, kata mereka pada pertemuan Komite Sosial dan Ekonomi Pusat (ESKA).

"Dalam periode krisis tanpa gangguan ini, salah satu prioritas grup adalah mengelola produksi dan mengamankan pengiriman pelanggan," kata juru bicara Michelin kepada Reuters.

Selama lebih dari dua tahun, industri otomotif telah bergulat dengan serangkaian gangguan mulai dari pandemi virus corona hingga perang di Ukraina, serta kekurangan komponen dan kesulitan logistik.

Secara terpisah untuk pemotongan yang diproyeksikan, Michelin mengatakan juga berencana untuk menciptakan 830 pekerjaan baru di Prancis selama periode tiga tahun, termasuk 318 pekerjaan pada 2023, terutama di sektor jasa.

Grup ini sekarang mengelola aktivitas TI secara internal, dan sedang mengembangkan bisnis material yang berkelanjutan. Demikian disiarkan Reuters, Selasa (6/12).

Baca juga: eLangsung jadi distributor resmi V-Belt Michelin di Indonesia

Baca juga: Michelin pamit dari ajang balap Formula E

Baca juga: Michelin hentikan ekspor ban Achilles tahun ini