Jakarta (ANTARA) - BUMN yang bergerak dalam bisnis pertanian dan penyediaan benih PT Sang Hyang Seri (Persero) mencatatkan kinerja usaha yang positif setelah setahun merger dengan PT Pertani (Persero) yang memiliki bisnis serupa.

Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono mengatakan merger itu membuat Sang Hyang Seri dan Pertani dapat saling melengkapi satu sama lain baik dari segi lahan, mesin produksi, dan jaringan. Hal tersebut guna menjadikan perusahaan pertanian ini dapat memberikan kontribusi baik untuk masyarakat dan negara.

"Semoga dengan tepat satu tahun penggabungan perusahaan dapat menjadi awal yang baik untuk kesuksesan PT Sang Hyang Seri ke depannya," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Maryono mengatakan salah satu capaian yang diraih oleh perseroan adalah restorasi lahan untuk kesejahteraan petani melalui mekanisasi dan teknologi pertanian secara bertahap di aset Sukamandi seluas 800 hektare dari total keseluruhan aset sebanyak 3.200 hektare.

Restorasi itu dalam rangka mendongkrak produktifitas lahan, karena lahan tersebut setelah dilakukan kajian produktifitas semakin turun dikarenakan eksploitasi tanah secara berlebihan yang sudah berjalan puluhan tahun yang mengakibatkan tanah menjadi asam dengan Ph 5,5 dengan panen di bawah rata-rata nasional yang sebesar 5,6 ton per hektare.

Maryono menuturkan pihaknya bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan, di antaranya Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan Universitas Al Azhar Indonesia dalam rangka mengelola aset lahan yang dimiliki oleh perseroan.

Menurutnya, kerja sama itu bentuk sinergitas dalam rangka mendapatkan kajian mengenai pertanian agar dapat mengetahui permasalahan maupun peluang yang akan didapatkan, sehingga menghindari kurangnya produktivitas terhadap produksi pertanian di perusahaan.

Selain bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia, Sang Hyang Seri juga sudah melakukan kerja sama dengan berbagai instansi, seperti PLN dalam pemanfaatan limbah pertanian menjadi pelet sekam. Kemudian GSI dalam pengembangan energi baru terbarukan, Wilmar dalam pengembangan budidaya benih padi, dan yang terakhir kerja sama dengan Polri dalam program pelatihan budi daya pertanian.

Sejauh ini, Sang Hyang Seri telah melakukan penggantian kemasan produk agar lebih menarik sekaligus meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri.

Produk tersebut meliputi pupuk organik Bintang Kuda Laut, benih Padiku Unggul Platinum, serta Unggul dan beras premium Ratu Mutiara Aromatik, serta Long Grain.

Saat ini, perseroan juga telah memasok benih padi kepada para petani hingga lebih 7 ribu ton ke hampir 24 provinsi di seluruh Indonesia melalui program katalog elektronik permintaan Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Daerah.

"Dari pasokan lebih dari 7 ribu ton tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan areal lahan hingga 300 ribu hektare sawah," kata Maryono.


Baca juga: Sang Hyang Seri jalin kerja sama ekspor beras ke Brunei Darussalam
Baca juga: Tiga BUMN berkolaborasi kembangkan produk biomassa untuk PLTU
Baca juga: Sang Hyang Seri telah salurkan 3.800 ton benih padi hingga April 2022