Perkembangan UMKM digital dinilai telah merambah ke pelosok desa
6 Desember 2022 16:02 WIB
Pelaku usaha menata produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat pameran produk halal pada kegiatan Anugerah Halal di Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (5/12/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa/nym.
Jakarta (ANTARA) - Pegiat Startup Febryan Wishnu menyatakan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) digital tak hanya di perkotaan, namun juga di pelosok desa.
“Ini tak lepas dari pembangunan infrastruktur jaringan internet oleh pemerintah yang merata dari kota hingga ke pelosok desa,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Saat ini, internet disebut sudah mencapai ke seluruh daerah yang ada di Indonesia. Mengingat masih banyak pelaku UMKM yang belum melek digital, dia mengharapkan peran pemerintah dan e-commerce untuk memberikan mereka pemahaman terkait digital.
Selain menekankan digitalisasi, dia mengharapkan tingkat penjualan UMKM terus berlangsung agar UMKM Indonesia tidak hanya naik kelas, tetapi bisa menjadi juara pertama dalam persaingan dengan UMKM dari negara-negara lain.
Sebagai contoh, kata Wishnu, para pelaku usaha di Banten terus mencari cara agar produk mereka bisa bersaing dengan produk yang lain. Karena itu, hasil desain baju bermotif kedaerahan sudah tampil di event internasional.
“Kualitas produk Banten saat ini tidak kalah kualitasnya dibandingkan buatan asing, tetapi kami terus dan terus mendorong para pelaku UMKM di Banten agar kualitasnya semakin baik,” ungkap dia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Banten.
Lebih lanjut, Wishnu mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan perhatian serius kepada perkembangan UMKM, yakni dengan memberikan stimulus berupa bantuan modal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta menggalakkan berbagai pelatihan.
Selain itu, Jokowi juga memberikan ruang bagi produk-produk UMKM di dalam e-katalog pengadaan pemerintah.
Perhatian itu dinilai harus dikuatkan dengan pelatihan dan sosialisasi yang masif agar para pelaku usaha yang belum paham digital bisa belajar.
“Dengan adanya program pemerintah lewat Himpunan Bank milik negara (Himbara) sangatlah bagus. Bahkan akan lebih baik lagi jika pemerintah mau menggandeng para organisasi atau asosiasi UMKM yang ada di daerah untuk bisa berkolaborasi, dengan harapan semakin banyak pelaku UMKM yang go digital,” ucapnya.
Baca juga: Asosiasi: 12 juta UMKM masuk e-commerce
Baca juga: Mendag ajak UMKM majukan bisnis lewat platform digital
“Ini tak lepas dari pembangunan infrastruktur jaringan internet oleh pemerintah yang merata dari kota hingga ke pelosok desa,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Saat ini, internet disebut sudah mencapai ke seluruh daerah yang ada di Indonesia. Mengingat masih banyak pelaku UMKM yang belum melek digital, dia mengharapkan peran pemerintah dan e-commerce untuk memberikan mereka pemahaman terkait digital.
Selain menekankan digitalisasi, dia mengharapkan tingkat penjualan UMKM terus berlangsung agar UMKM Indonesia tidak hanya naik kelas, tetapi bisa menjadi juara pertama dalam persaingan dengan UMKM dari negara-negara lain.
Sebagai contoh, kata Wishnu, para pelaku usaha di Banten terus mencari cara agar produk mereka bisa bersaing dengan produk yang lain. Karena itu, hasil desain baju bermotif kedaerahan sudah tampil di event internasional.
“Kualitas produk Banten saat ini tidak kalah kualitasnya dibandingkan buatan asing, tetapi kami terus dan terus mendorong para pelaku UMKM di Banten agar kualitasnya semakin baik,” ungkap dia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Banten.
Lebih lanjut, Wishnu mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan perhatian serius kepada perkembangan UMKM, yakni dengan memberikan stimulus berupa bantuan modal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta menggalakkan berbagai pelatihan.
Selain itu, Jokowi juga memberikan ruang bagi produk-produk UMKM di dalam e-katalog pengadaan pemerintah.
Perhatian itu dinilai harus dikuatkan dengan pelatihan dan sosialisasi yang masif agar para pelaku usaha yang belum paham digital bisa belajar.
“Dengan adanya program pemerintah lewat Himpunan Bank milik negara (Himbara) sangatlah bagus. Bahkan akan lebih baik lagi jika pemerintah mau menggandeng para organisasi atau asosiasi UMKM yang ada di daerah untuk bisa berkolaborasi, dengan harapan semakin banyak pelaku UMKM yang go digital,” ucapnya.
Baca juga: Asosiasi: 12 juta UMKM masuk e-commerce
Baca juga: Mendag ajak UMKM majukan bisnis lewat platform digital
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: