Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI meminta masyarakat di sembilan wilayah di Jakarta Utara untuk mewaspadai rob hingga 13 Desember 2022.

"Akibat adanya aktivitas pasang air laut bersamaan dengan fase bulan purnama mempengaruhi dinamika pesisir pantai," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan, aktivitas pasang air laut itu berpotensi menyebabkan banjir pesisir atau rob.

Adapun sembilan wilayah di Jakarta Utara untuk mewaspadai rob itu, yakni Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing dan Kalibaru.

Potensi rob itu merupakan kelanjutan dari peringatan dini BPBD DKI yang dikeluarkan sejak 22 November 2022 dan diperkirakan berlanjut hingga 13 Desember 2022 berdasarkan informasi BMKG Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Potensi Banjir Pesisir.

Baca juga: BPBD DKI sedot rob di Marunda dan Pluit

Adapun dampak rob sudah terjadi di empat Rukun Tetangga (RT), yakni masing-masing dua RT di Pluit dengan ketinggian air mencapai sekitar 20 centimeter dan di Marunda dengan ketinggian air sekitar 30-35 cm.

BPBD mencatat hingga pukul 13.20 WIB, seluruh genangan rob di wilayah DKI Jakarta sudah surut.

Di sisi lain, BPBD DKI meminta masyarakat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

Selain itu, BPBD DKI juga mengimbau masyarakat untuk menginformasikan adanya rob melalui aplikasi pengaduan Jakarta Kini (JaKi).

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," kata Isnawa.

Baca juga: Warga diminta waspada rob pesisir Jakarta Utara

BPBD DKI memiliki 267 personel dalam tim reaksi cepat (TRC) untuk mengatasi genangan atau rob di sejumlah wilayah Ibu Kota.

Selain itu, BPBD DKI juga berkoordinasi untuk percepatan penanganan dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Koordinasi itu untuk membantu penanganan genangan atau rob di wilayahnya masing-masing dengan melakukan penyedotan air dan memastikan tali air berfungsi dengan baik.

BPBD DKI juga memiliki Ruang Command Center Bencana untuk mengawasi mengawasi penanganan dan kondisi genangan/rob di Jakarta.

Pengawasan itu dilakukan untuk memastikan koordinasi antarinstansi berjalan baik dan genangan dapat segera diatasi sehingga aktivitas masyarakat tidak terhambat.