305 warga Kedungwaringin Bekasi terdampak banjir
6 Desember 2022 11:28 WIB
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat meninjau serta memberi bantuan kepada warga terdampak banjir luapan Sungai Cibeet di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin pada Senin (5/12/2022). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 305 warga di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdampak banjir luapan Sungai Cibeet yang merendam permukiman sejak beberapa hari lalu.
"Jumlah warga terkena dampak banjir sebanyak 95 kepala keluarga dengan total 305 jiwa. Bantuan sudah kita salurkan kepada warga terdampak, masih terus kita monitor," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa.
Dia menyatakan berdasarkan hasil peninjauan lokasi, beberapa titik banjir per hari Senin kemarin sudah terpantau surut. Pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas umum bagi warga yang tempat tinggalnya masih terendam banjir.
"Masyarakat sebagian mengungsi dan juga sudah mendirikan tenda-tenda serta sudah dibentuk pos pelayanan kesehatan, jadi yang sakit nanti langsung bisa berobat secara gratis," katanya.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau tanggul Sungai Citarum antisipasi banjir
Baca juga: Pemkab Bekasi angkut 130 ton sampah sungai cegah banjir
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sosial dan BPBD sudah memberikan bantuan berupa obat-obatan serta makanan dan minuman kepada warga terdampak banjir.
Pemerintah daerah juga sudah menyiapkan tempat pengungsian di lokasi yang lebih tinggi. Termasuk menyiapkan kegiatan belajar dan mengajar agar tetap berjalan walau di halaman rumah.
"Sudah kita lihat bersama-sama, sudah ada yang berdiri tempat pengungsian serta sekolah pun tetap berjalan, karena sedang melaksanakan ujian juga," katanya.
Ia mengatakan telah menginstruksikan camat, kepala desa, serta lurah untuk memimpin siap siaga di daerah rawan banjir ini dengan melakukan pemantauan tinggi air secara intensif, termasuk tidak tidur terlalu lelap saat hujan berlangsung lebih dari satu jam.
"Jadi mereka sudah mengetahui jalur evakuasi dan mencari lokasi yang aman. Tidak menunggu air datang. Terutama untuk kelompok usia rentan, anak-anak, serta difabel, itu harus didahulukan untuk evakuasi," ucapnya.
Dani mengaku solusi penanganan banjir pada aliran Sungai Cibeet adalah dengan membangun bendungan bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor.
"Dengan adanya bendungan, ketika ada air besar bisa dibendung dan saat surut dirilis sedikit-sedikit. Pemerintah sudah merencanakan pembuatan bendungan Sungai Cibeet di Kabupaten Bogor tetapi tertunda di tahun kemarin. Insya Allah tahun ini akan diajukan lagi serta 2024 akan direalisasikan," kata dia.
Baca juga: Warga bantaran Kali Bekasi dievakuasi karena luapan sungai
Baca juga: Dua lokasi tergenang banjir di Kabupaten Bekasi akibat hujan deras
"Jumlah warga terkena dampak banjir sebanyak 95 kepala keluarga dengan total 305 jiwa. Bantuan sudah kita salurkan kepada warga terdampak, masih terus kita monitor," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa.
Dia menyatakan berdasarkan hasil peninjauan lokasi, beberapa titik banjir per hari Senin kemarin sudah terpantau surut. Pemerintah daerah telah menyiapkan fasilitas umum bagi warga yang tempat tinggalnya masih terendam banjir.
"Masyarakat sebagian mengungsi dan juga sudah mendirikan tenda-tenda serta sudah dibentuk pos pelayanan kesehatan, jadi yang sakit nanti langsung bisa berobat secara gratis," katanya.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau tanggul Sungai Citarum antisipasi banjir
Baca juga: Pemkab Bekasi angkut 130 ton sampah sungai cegah banjir
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sosial dan BPBD sudah memberikan bantuan berupa obat-obatan serta makanan dan minuman kepada warga terdampak banjir.
Pemerintah daerah juga sudah menyiapkan tempat pengungsian di lokasi yang lebih tinggi. Termasuk menyiapkan kegiatan belajar dan mengajar agar tetap berjalan walau di halaman rumah.
"Sudah kita lihat bersama-sama, sudah ada yang berdiri tempat pengungsian serta sekolah pun tetap berjalan, karena sedang melaksanakan ujian juga," katanya.
Ia mengatakan telah menginstruksikan camat, kepala desa, serta lurah untuk memimpin siap siaga di daerah rawan banjir ini dengan melakukan pemantauan tinggi air secara intensif, termasuk tidak tidur terlalu lelap saat hujan berlangsung lebih dari satu jam.
"Jadi mereka sudah mengetahui jalur evakuasi dan mencari lokasi yang aman. Tidak menunggu air datang. Terutama untuk kelompok usia rentan, anak-anak, serta difabel, itu harus didahulukan untuk evakuasi," ucapnya.
Dani mengaku solusi penanganan banjir pada aliran Sungai Cibeet adalah dengan membangun bendungan bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor.
"Dengan adanya bendungan, ketika ada air besar bisa dibendung dan saat surut dirilis sedikit-sedikit. Pemerintah sudah merencanakan pembuatan bendungan Sungai Cibeet di Kabupaten Bogor tetapi tertunda di tahun kemarin. Insya Allah tahun ini akan diajukan lagi serta 2024 akan direalisasikan," kata dia.
Baca juga: Warga bantaran Kali Bekasi dievakuasi karena luapan sungai
Baca juga: Dua lokasi tergenang banjir di Kabupaten Bekasi akibat hujan deras
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: