Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Timor Leste mengatakan, telah memberikan jaminan bahwa keadaan di negara tetangga itu telah kembali aman sehingga Pemerintah Indonesia tidak perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk antisipasi. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Deplu Primo A Joelianto di Gedung Deplu, Jakarta, Selasa. Dia mengatakan, kerusuhaan pada Jumat (28 April) di negara baru itu sebenarnya tidak separah yang digambarkan dalam pemberitaan sejumlah media massa di Indonesia. "Deplu telah mendapat jaminan dari Menlu (Menteri Luar Negeri Timor Leste -- red) Jose Ramos Horta bahwa keadaan di sana tidak separah pemberitaan media," katanya. Primo menyebutkan bahwa keamanan di negara tetangga itu juga berpengaruh bagi Indonesia karena fakta menunjukkan bahwa hampir sebagian besar kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak bagi penduduk Timor Leste saat ini didatangkan dari Indonesia. Menurut Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Armindo Marcal, setiap tahun, negaranya membelanjakan sekitar 300 juta dolar AS untuk sembako dan bahan bakar minyak dari Indonesia. Hampir 80 persen kebutuhan hidup rakyat Timor Leste berasal dari Indonesia. Sejumlah 30 warga negara Indonesia (WNI) terpaksa mengungsi ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili menyusul kerusuhan di ibukota Timor Leste itu pada hari Jumat (28/4), yang menewaskan tiga orang dan melukai sejumlah lainnya.(*)