Padang (ANTARA) - Tim Semen Padang FC meminta PT Liga Indonesia Baru sebagai operator dan PSSI sebagai federasi menyurati klub terkait kepastian jadwal bergulirnya Liga 2 2022.

"Kita sudah lihat konfrerensi pers terkait Liga 1 akan bergulir namun kami masih menunggu kapan jadwal pastinya serta jadwal revisi kelanjutan kompetisi," kata CEO Semen Padang FC Win Bernadino di Padang, Senin.

Menurut dia tim memang sudah meliburkan pemain pada Jumat (2/12) karena sebelumnya tidak ada kepastian kapan liga akan kembali bergulir usai adanya insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu Oktober 2022.

"Namun sebagian besar pemain kita masih berada di mes dan hanya tiga pemain yang pulang kampung yakni Zulkifli Kosepa, Wiganda Pradika dan Chakra Yudha. Lainnya masih ada di sini. Dalam dua atau tiga hari kita ingin pemain kembali berkumpul dan latihan," kata dia.

Baca juga: Semen Padang FC liburkan pemain karena tak ada kejelasan kompetisi

Ia menyambut baik ada kelanjutan kompetisi ini dan sejauh ini pihaknya masih berharap Liga 2 ini digelar seperti sebelumnya yakni dengan sistem home and away.

"Kita berharap tidak ada perubahan yang berarti apalagi di Padang tidak ada aksi rusuh. Jika memang ada keputusan untuk mengubah sistem kompetisi tentu kita sebagai klub ikut saja," kata dia.

Ia mengatakan untuk Liga 2 2022 terdiri dari tiga wilayah yakni barat, tengah dan timur. Jika sistem bubble yang dipakai tentu tuan rumah satu di Sumatera, satu di Jawa dan satu di wilayah Timur.

"Kita tetap menargetkan membawa tim ini lolos ke Liga 1 musim depan dan harusnya kita menjadi tim yang paling siap karena latihan yang kita gelar cukup panjang di tengah ketidakpastian," katanya.

Pelatih Semen Padang Delfiadri menambahkan kepastian jadwal pertandingan menjadi penting karena dengan itu pihaknya bisa mempersiapkan pemain sebaik-baiknya.

"Kita akan kumpulkan pemain kembali dan lakukan persiapan. Fokus kita tentu penguatan stamina pemain jelang pertandingan," kata dia.

Baca juga: Semen Padang minta PSSI bijak ambil keputusan

Dirinya berharap format kompetisi tidak diubah dan tetap home and away. Menurut dia kalau diubah akan merugikan Semen padang karena masih menyisakan enam laga kandang lagi. Satu di putaran pertama dan lima di putaran kedua.

"Kita tentu menerima semua apapun keputusan namun jika bubble tentu agak merugikan kita," kata dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menyatakan, bahwa pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Liga Sepak Bola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

"Hari ini saya mewakili pemerintah bersama pak Menpora Zainuddin Amali dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyampaikan terkait kebijakan pemerintah tentang kegiatan sepak bola sesudah peristiwa Kanjuruhan," kata Mahfud saat jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.

Pemerintah mengumumkan liga sepak bola akan diselesaikan oleh PSSI sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Menpora akan mengendalikan ini dan bapak Kapolri itu sudah menjamin segi-segi keamanannya," katanya.***3***