Jakarta (ANTARA) - Kerajaan Swedia melalui lembaga keuangan Swedfund International AB, menunjukkan keinginan untuk mendukung usaha elektrifikasi bus di Jakarta, khususnya oleh PT TransJakarta.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor, kepada ANTARA di Jakarta, Senin, menyebutkan, komitmen itu tertuang dalam dokumen awal pembuka kerja sama (Letter of Intent/LOI).

LOI itu ditandatangani Direktur Utama TransJakarta M Yana Aditya dengan Head of Swedfund Project Accelerator Hakan Dahlfors dan diserahkan oleh Chief Executive Officer Business Sweden, Jan Larsson, di Jakarta, Senin ini.

Ia menjelaskan, dukungan pemerintah Swedia melalui Swedfund ini adalah pembiayaan bagi kebutuhan studi untuk mendukung peningkatan kapasitas serta transfer pengetahuan untuk solusi teknis.

Baca juga: Anies prioritaskan elektrifikasi kendaraan angkutan umum

Pada kerja sama itu, kata dia, studi yang dibantu Pemerintah Swedia akan fokus pada teknis pembangunan infrastruktur pengisian daya yang dibutuhkan bus listrik sampai bisa elektrifikasi seluruh armada.

"Dengan dukungan Pemerintah Swedia pada studi pengisian daya ini, akan dapat memperkuat TransJakarta dalam menyusun peta jalan elektrifikasi seluruh armada pada 2030," ujar Anang.

Anang sendiri belum bisa memberikan detail besaran pembiayaan dalam kerja sama ini, termasuk jangka waktu studi elektrifikasi tersebut.

"Belum, baik pembiayaannya ataupun jangka waktunya, karena saat ini baru LOI-nya," ucap Anang.

Baca juga: Anies sebut elektrifikasi bus implementasi rekomendasi IPCC PBB

Anang menambahkan bahwa pada 2022, TransJakarta dan Swedfund telah menetapkan ruang lingkup terkait kerja sama bantuan teknis elektrifikasi angkutan umum di Provinsi DKI Jakarta.

"Diharapkan pada kuartal pertama 2023, kerja sama ini sudah mulai dapat dilaksanakan," tambah Anang.