Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan, pengangkatan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Erwin Sujono sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) sama sekali tidak berlatarbelakang politis, karena semata-mata alasan profesionalisme. "Semua pihak hendaknya menghargai, karya, profesi dan profesinalitas yang telah dilakukan Erwin selama berkarir di Kostrad," katanya, usai memimpin upacara serahterima jabatan Pangkostrad dari Letnan Jenderal (Letjen) Hadi Waluyo kepada Mayjen Erwin Sujono, di Bogor, Selasa. Dalam kegiatan yang berlangsung di Markas Divisi-1/Kostrad itu, ia mengemukakan, pengangkatan lulusan AKBARI 1975 itu sebagai pangkostrad adalah hal yang wajar mengingat Erwin menghabiskan sebagian besar karir militernya di Kostrad. Jadi, tegasnya, penunjukkan menantu dari Jenderal Sarwo Edhie Wibowo (kini almarhum) sebagai Pangkostrad jangan dikait-kaitkan dengan persoalan lain, termasuk yang berlatarbelakang politis. Jenderal Sarwo Edhie Wibowo adalah mantan Komandan Resimen Pasukan Khusus TNI-AD (RPKAD) dan mantan Gubernur AKABRI, yang juga mertua dari Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI). "Sekarang ini kan situasinya berbeda, kalau ada yang menyimpang kan ada media massa, masyarakat, DPR dan elemen lain yang mengawasi. Jadi, jangan terlalu dipersoalkan," kata Djoko. Kasad menambahkan, alasan politis yang dilontarkan terkait pengangkatan Erwin Sujono, lulusan Lemhanas 2000 itu, sama sekali tidak beralasan. "Toh yang bersangkutan akan memasuki pensiun pada 2008," ujarnya. Ia pun menegaskan, pengangkatan Erwin adalah persoalan internal TNI Angkatan Darat, dan dirinya siap bertanggungjawab atas pengangkatan itu. (*) (Foto dari kiri ke kanan: Letjen TNI Hadi Waluyo, Jenderal TNI Djoko Santoso, Mayjen TNI Erwin Sujono)