Kabupaten Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 18 bangunan rusak akibat peristiwa angin puting beliung di Kecamatan Ciampea, Bogor.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko di Bogor, Senin, menyatakan bahwa 18 bangunan yang rusak itu terdiri dari 16 rumah warga, satu villa, dan satu kolam pancing.

"Kemarin, hari Minggu (5/12) telah dilaksanakan peninjauan di beberapa titik lokasi yang terdampak akibat intensitas curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang atau puting beliung," kata Aris.

​​​Belasan bangunan yang mengalami kerusakan tersebut, kata dia, tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, hingga kini pihaknya masih melakukan penghitungan terhadap jumlah kerugian material dampak angin puting beliung.

Baca juga: BNPB: Angin kencang sebabkan puluhan rumah rusak di dua Kabupaten

Baca juga: Puting beliung tumbangkan sejumlah pohon di Citeureup Bogor


"Hanya kerugian material dari bangunan-bangunan yang rusak. Kerugian material, masih dalam asessment, sementara belum bisa diperkirakan," ujar Aris.

Bencana angin puting beliung yang terjadi di Desa Tegalwaru dan Desa Cibanteng itu, kata dia, juga menyebabkan dua pohon tumbang. Satu di antaranya mengakibatkan akses jalan terputus sementara di Kampung Cikarawang, Desa Tegalwaru.

Aris menjelaskan, petugas BPBD bersama Pemerintah Desa, bhabinkamtibmas, babinsa, dan masyarakat sekitar membantu upaya penanganan dengan cara bergotong-royong untuk evakuasi bangunan-bangunan rusak dan pohon tumbang yang menghalangi jalan.

Khusus penanganan pohon tumbang di Desa Cibanteng, BPBD berkoordinasi dengan PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Leuwiliang. Karena, batang pohon yang tumbang di bahu Jalan Raya Cinangneng tersangkut kabel dan menimpa tiang listrik.

"Melakukan evakuasi sementara dengan cara menebang pohon tersebut. kemudian dilakukan penanganan tiang listrik yang terkena oleh pohon tumbang tersebut oleh Pihak PLN," paparnya.

Baca juga: Anggaran penanganan puting beliung capai Rp7,5 miliar

Baca juga: Pemkot Bogor catat 1.697 bangunan terdampak angin kencang