Sri Mulyani: Bangun jalan dan kantor pemerintah pakai tailing Freeport
5 Desember 2022 11:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkunjung ke kawasan endapan tailing milik Freeport Indonesia di Timika, Papua, Senin (5/12/2022). ANTARA/HO-Kemenkeu.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan tailing milik Freeport Indonesia ternyata bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur jalan Trans Nabire hingga kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika.
Sri Mulyani menjelaskan endapan tailing atau pasir sisa tambah adalah batuan alamiah yang halus setelah mineral berharga diambil dalam proses pengolahan tambang.
“Tailing didaur ulang sebagai bahan campuran beton. Ini sudah diwujudkan sejak 2007,” katanya akun instagram pribadi @smindrawati di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani bercerita melalui akun instagramnya bahwa ia sempat berkunjung ke area reklamasi dan revegetasi yang merupakan kawasan endapan tailing milik Freeport Indonesia di Timika, Papua.
Baca juga: Sri Mulyani: Pandemi hingga geopolitik tekan pemulihan ekonomi
Dalam hal ini pemerintah berkepentingan untuk memastikan proses reklamasi dan treatment-nya telah memenuhi standar baku mutu agar tidak mencemari lingkungan.
Ia menuturkan tailing tersebut dapat didaur ulang sebagai bahan campuran beton dan sudah diwujudkan sejak 2007 melalui sinergi antara Freeport Indonesia dengan Pemerintah Daerah Papua.
Material tailing dimanfaatkan sebagai unsur utama pembangunan infrastruktur seperti Jalan Trans-Nabire, Kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika dan masih banyak lagi.
Bahkan berbagai proyek infrastruktur ini telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton material tailing yang jumlahnya mencapai 9,3 juta dolar AS.
Tak hanya infrastruktur, Sri Mulyani mengatakan di area Freeport dirinya melihat tailing dapat dimanfaatkan sebagai tempat revegetasi berbagai jenis tanaman seperti kasuarina, matoa, kayu besi hingga perkebunan seperti kopi dan kakao.
Baca juga: Sri Mulyani sebut situasi ekonomi global sangat dinamis dan sulit
Selain itu, lahan bekas pengendapan tailing juga bisa digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan.
Pengendapan tailing ini turut menjadi lahan baru mangrove yang merupakan tempat hidup kepiting, udang, ikan dan sebagainya.
Ia pun menyempatkan diri melakukan kegiatan menanam bibit pohon agar bisa menjadi saksi bahwa tanaman bisa tumbuh baik di lahan bekas pengendapan tailing.
“Mudah-mudahan saya berkesempatan melihat hasil dari pohon yang Saya tanam kelak, ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan endapan tailing atau pasir sisa tambah adalah batuan alamiah yang halus setelah mineral berharga diambil dalam proses pengolahan tambang.
“Tailing didaur ulang sebagai bahan campuran beton. Ini sudah diwujudkan sejak 2007,” katanya akun instagram pribadi @smindrawati di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani bercerita melalui akun instagramnya bahwa ia sempat berkunjung ke area reklamasi dan revegetasi yang merupakan kawasan endapan tailing milik Freeport Indonesia di Timika, Papua.
Baca juga: Sri Mulyani: Pandemi hingga geopolitik tekan pemulihan ekonomi
Dalam hal ini pemerintah berkepentingan untuk memastikan proses reklamasi dan treatment-nya telah memenuhi standar baku mutu agar tidak mencemari lingkungan.
Ia menuturkan tailing tersebut dapat didaur ulang sebagai bahan campuran beton dan sudah diwujudkan sejak 2007 melalui sinergi antara Freeport Indonesia dengan Pemerintah Daerah Papua.
Material tailing dimanfaatkan sebagai unsur utama pembangunan infrastruktur seperti Jalan Trans-Nabire, Kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika dan masih banyak lagi.
Bahkan berbagai proyek infrastruktur ini telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton material tailing yang jumlahnya mencapai 9,3 juta dolar AS.
Tak hanya infrastruktur, Sri Mulyani mengatakan di area Freeport dirinya melihat tailing dapat dimanfaatkan sebagai tempat revegetasi berbagai jenis tanaman seperti kasuarina, matoa, kayu besi hingga perkebunan seperti kopi dan kakao.
Baca juga: Sri Mulyani sebut situasi ekonomi global sangat dinamis dan sulit
Selain itu, lahan bekas pengendapan tailing juga bisa digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan.
Pengendapan tailing ini turut menjadi lahan baru mangrove yang merupakan tempat hidup kepiting, udang, ikan dan sebagainya.
Ia pun menyempatkan diri melakukan kegiatan menanam bibit pohon agar bisa menjadi saksi bahwa tanaman bisa tumbuh baik di lahan bekas pengendapan tailing.
“Mudah-mudahan saya berkesempatan melihat hasil dari pohon yang Saya tanam kelak, ujarnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: