Ma'ruf Amin sebut Pemerintah tetap gunakan pendekatan humanis di Papua
2 Desember 2022 21:53 WIB
Wapres Ma'ruf Amin membagikan tas kepada anak-anak sekolah yang berjejer di depan Sekolah Dasar YPK IV Sburia Biak Kota, Distrik Biak Kota, provinsi Papua, Jumat (2/12/2022). ANTARA/Desca Lidya Natalia/aa.
Biak (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah tetap memilih untuk menerapkan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan di Tanah Papua.
"Kita kan sudah menganut bahwa pendekatan kita itu pendekatan yang humanis dan berbasis teritorial, juga penyadaran kepada masyarakat untuk menjadi bagian dari NKRI; dan selama ini memang sudah dilakukan," kata Ma'ruf Amin di Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, Jumat.
Ma'ruf Amin menyelesaikan kunjungan kerjanya ke empat provinsi dan lima kabupaten di Tanah Papua sejak Rabu (28/11).
Sementara itu, menanggapi insiden penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (30/11), Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah akan memberikan tindakan tegas dan terukur sebagai upaya penegakan hukum di Papua.
Penembakan di Yahukimo itu menyebabkan tiga anggota Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polres Yahukimo terluka tembak dan seorang dinyatakan tewas.
"Walaupun masih ada penembakan seperti itu, sebenarnya sumbernya, dari segi frekuensinya, sudah menurun, sudah menurun. Karena itu langkah kita adalah mencari mereka yang melakukan penembakan untuk dilakukan penegakan hukum," jelasnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Saya "tawaf" di Papua
Meskipun memilih untuk menggunakan pendekatan humanis, lanjutnya, sanksi tetap diberlakukan bila ada pelanggaran hukum.
"Sebenarnya ada penurunan peristiwa dibandingkan dengan yang dulu, dan juga memang yang terkena tembak itu dalam rangka misi ya, misi kesehatan, misi-misi kesejahteraan, jadi salah satu akarnya itu untuk kesejahteraan. Kalau pun ada dari TNI atau polisi yang melakukan pelanggaran, ya ditindak juga. Jadi mereka ditindak. Misalnya, seperti kemarin ada yang diduga mutilasi, ditegakkan, penegakan hukum itu yang dilakukan karena kita ingin memberikan kepercayaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah OTK di Yahukimo mencegat dan menembaki personel Satgas Ops Damai Cartenz yang berpatroli. Penembakan tersebut terjadi di Jembatan 2, Jalan Poros Logpon KM 7, Yahukimo, sekitar pukul 16.40 WIT.
Personel Satgas Ops Damai Cartenz Bripda Gilang meninggal dunia dengan luka tembak pada bagian pipi bawah, sementara Briptu Fazuarsyah terkena tembakan di bagian punggung kiri, dan Bripda Dona Bagaskara terkena peluru di bagian punggung.
Baca juga: Ma'ruf Amin catat usulan pembentukan dua provinsi baru di Papua
"Kita kan sudah menganut bahwa pendekatan kita itu pendekatan yang humanis dan berbasis teritorial, juga penyadaran kepada masyarakat untuk menjadi bagian dari NKRI; dan selama ini memang sudah dilakukan," kata Ma'ruf Amin di Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, Jumat.
Ma'ruf Amin menyelesaikan kunjungan kerjanya ke empat provinsi dan lima kabupaten di Tanah Papua sejak Rabu (28/11).
Sementara itu, menanggapi insiden penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (30/11), Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah akan memberikan tindakan tegas dan terukur sebagai upaya penegakan hukum di Papua.
Penembakan di Yahukimo itu menyebabkan tiga anggota Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polres Yahukimo terluka tembak dan seorang dinyatakan tewas.
"Walaupun masih ada penembakan seperti itu, sebenarnya sumbernya, dari segi frekuensinya, sudah menurun, sudah menurun. Karena itu langkah kita adalah mencari mereka yang melakukan penembakan untuk dilakukan penegakan hukum," jelasnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Saya "tawaf" di Papua
Meskipun memilih untuk menggunakan pendekatan humanis, lanjutnya, sanksi tetap diberlakukan bila ada pelanggaran hukum.
"Sebenarnya ada penurunan peristiwa dibandingkan dengan yang dulu, dan juga memang yang terkena tembak itu dalam rangka misi ya, misi kesehatan, misi-misi kesejahteraan, jadi salah satu akarnya itu untuk kesejahteraan. Kalau pun ada dari TNI atau polisi yang melakukan pelanggaran, ya ditindak juga. Jadi mereka ditindak. Misalnya, seperti kemarin ada yang diduga mutilasi, ditegakkan, penegakan hukum itu yang dilakukan karena kita ingin memberikan kepercayaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah OTK di Yahukimo mencegat dan menembaki personel Satgas Ops Damai Cartenz yang berpatroli. Penembakan tersebut terjadi di Jembatan 2, Jalan Poros Logpon KM 7, Yahukimo, sekitar pukul 16.40 WIT.
Personel Satgas Ops Damai Cartenz Bripda Gilang meninggal dunia dengan luka tembak pada bagian pipi bawah, sementara Briptu Fazuarsyah terkena tembakan di bagian punggung kiri, dan Bripda Dona Bagaskara terkena peluru di bagian punggung.
Baca juga: Ma'ruf Amin catat usulan pembentukan dua provinsi baru di Papua
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: