"ODA Project sangat tepat apabila dilakukan di Jawa Barat karena ODA Project ini nanti harapannya bisa mendukung, memberikan kontribusi bagi pembangunan pemberdayaan perempuan utamanya di bidang ekonomiqq," kata Lenny N. Rosalin dalam webinar "Project Brief: Dissemination of the 2022 Project Result", yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Project ODA ini difokuskan pada "Sekolah Perempuan Capai Cita-Cita dan Impian" (Sekoper Cinta) di Jawa Barat yang dimulai sejak 2020.
"Hampir tiga tahun pelaksanaan proyek ini, kita telah melakukan banyak capaian terkait penguatan perempuan terutama dalam pendidikan vokasi," kata Lenny N. Rosalin.
Baca juga: KPPPA: Pemberdayaan perempuan jadi solusi penurunan pekerja anak
Menurut Lenny, pendidikan vokasi yang baik dan komprehensif dapat memberikan nilai tambah bagi perempuan, sehingga diharapkan akan meningkatkan posisi tawar perempuan di dunia kerja.
Selain itu, pendidikan vokasi juga penting untuk menguatkan keterampilan teknis para perempuan yang terjun di dunia wirausaha.
Lenny N. Rosalin menuturkan Project ODA memiliki tiga pilar, yakni pemberdayaan di tingkat individu, penguatan posisi perempuan pada pasar tenaga kerja dan wirausaha, serta penyusunan kebijakan yang berbasis data pemberdayaan ekonomi perempuan.
"Kita berharap tiga pilar dari Project ODA ini dapat menjawab tantangan dan kebutuhan riil perempuan, khususnya di Jawa Barat," imbuhnya.
Baca juga: Kemen PPPA: Kesetaraan laki dan perempuan kunci kesejahteraan bangsa
Baca juga: OCBC NISP-UPRINTIS buat program akselerasi keterampilan UMKM Perempuan