Bapeten: Semua fasilitas pemanfaatan tenaga nuklir di Cianjur aman
2 Desember 2022 19:15 WIB
Perawat merawat bayi yang baru dilahirkan di halaman parkir kendaraan RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). RSUD Sayang Cianjur merawat empat bayi yang baru dilahirkan ke tempat tersebut agar lebih aman mengantisipasi akan adanya gempa susulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengatakan seluruh fasilitas yang memanfaatkan tenaga nuklir di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam kondisi aman dan tidak terpengaruh oleh gempa bumi yang terjadi pada 21 November 2022.
"Seluruh fasilitas yang memanfaatkan tenaga nuklir di Kabupaten Cianjur tidak terpengaruh oleh gempa bumi yang terjadi, dan tetap dalam kondisi aman serta tidak membahayakan pasien, pekerja, dan masyarakat," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan berdasarkan data perizinan, tercatat ada tujuh fasilitas di Kabupaten Cianjur yang memanfaatkan tenaga nuklir di bidang kesehatan.
Masing-masing fasilitas tersebut terdapat di instansi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung, dr H Suranto, Hz & J Medika, Kimia Farma Diagnostika, RSUD Pagelaran, RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang.
Indra juga mengatakan tidak ada peningkatan atau perubahan paparan radiasi yang diakibatkan oleh gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Masyarakat di Kabupaten Cianjur diimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir berkaitan dengan risiko kenaikan paparan radiasi akibat gempa bumi.
Bapeten juga akan tetap melakukan pengawasan dan inspeksi secara rutin demi menjaga keselamatan dan keamanan pasien, pekerja, dan masyarakat, kata Indra Gunawan.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB sebagaimana diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pusat gempa bumi tersebut berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Kemenkes dan BAPETEN awasi pemanfaatan nuklir di bidang kesehatan
Baca juga: Batan: Pengembangan nuklir difokuskan pada pangan dan kesehatan
Baca juga: Bapeten: Di Bali ada ratusan izin penggunaan teknologi energi nuklir
Baca juga: Kalbar-Batan kerjasama manfaatkan nuklir untuk pertanian dan kesehatan
"Seluruh fasilitas yang memanfaatkan tenaga nuklir di Kabupaten Cianjur tidak terpengaruh oleh gempa bumi yang terjadi, dan tetap dalam kondisi aman serta tidak membahayakan pasien, pekerja, dan masyarakat," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan berdasarkan data perizinan, tercatat ada tujuh fasilitas di Kabupaten Cianjur yang memanfaatkan tenaga nuklir di bidang kesehatan.
Masing-masing fasilitas tersebut terdapat di instansi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung, dr H Suranto, Hz & J Medika, Kimia Farma Diagnostika, RSUD Pagelaran, RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, UPTD Puskesmas Rawat Inap Ciranjang.
Indra juga mengatakan tidak ada peningkatan atau perubahan paparan radiasi yang diakibatkan oleh gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Masyarakat di Kabupaten Cianjur diimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir berkaitan dengan risiko kenaikan paparan radiasi akibat gempa bumi.
Bapeten juga akan tetap melakukan pengawasan dan inspeksi secara rutin demi menjaga keselamatan dan keamanan pasien, pekerja, dan masyarakat, kata Indra Gunawan.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB sebagaimana diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pusat gempa bumi tersebut berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Kemenkes dan BAPETEN awasi pemanfaatan nuklir di bidang kesehatan
Baca juga: Batan: Pengembangan nuklir difokuskan pada pangan dan kesehatan
Baca juga: Bapeten: Di Bali ada ratusan izin penggunaan teknologi energi nuklir
Baca juga: Kalbar-Batan kerjasama manfaatkan nuklir untuk pertanian dan kesehatan
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: