Wamena (ANTARA) - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel CPN Athenius Murip, mengharapkan lomba akustik bahasa dan musik tradisional yang dilaksanakan Kodim, mempertahankan nilai budaya setempat agar ke depannya menarik kunjungan wisatawan ke Jayawijaya.
Pada pembukaan lomba akustik dan lagu bahasa daerah di Wamena, Jumat, dia mengatakan, walau kegiatan itu merupakan prakarsa Kodim namun mereka telah berkoordinasi dengan pemerintah maupun tokoh-tokoh seni.
Baca juga: Dandim Jayawijaya: aparat keamanan beri rasa aman sambut Natal
"Ini adalah karakter dan identitas dari seni yang dianugerahkan untuk kita melestarikan di tahun ini dan tahun yang akan datang, sebab budaya yang menjadi daya tarik bagi para turis ini tidak terlepas dari seni musik dan lagu daerah," katanya.
Murib yang merupakan putra asli Jayawijaya mengajak masyarakat asli Papua melestarikan budayanya. Pagelaran itu melibatkan grup-grup musik lokal yang tinggal di Lembah Baliem, sebutan untuk Jayawijaya.
Baca juga: Komandan Kodim 1702/JWY dukung konser musik akustik di Wamena
"Perlombaan dilakukan selama dua hari sejak 2 hingga 3 Desember. Saya berpesan kepada peserta agar bermain musik yang bagus dan menentukan suara yang baik sehingga menimbulkan harmoni yang enak didengar atau menghibur," katanya.
Ia mengharapkan juri memberikan penilaian secara jujur dan adil atau tidak memilih kasih, sehingga yang berhak mendapat juara adalah mereka yang tampil prima.
Baca juga: Dandim 1702 Jayawijaya: DOB percepat pembangunan di Tanah Papua
Pihak Kodim menginginkan nantinya tercipta penyanyi-penyanyi tradisional di tingkat provinsi sebab kini Jayawijaya telah menjadi ibu kota dari provinsi baru, Papua Pegunungan.
"Saat ini Wilayah Lapago sudah menjadi Provinsi Papua Pegunungan, sehingga nantinya bisa menjadi penyanyi di kegiatan-kegiatan provinsi," katanya.
Lomba akustik itu berlangsung di depan Kantor Bupati Jayawijaya.
Komandan Kodim Jayawijaya harap lomba akustik tarik wisatawan
2 Desember 2022 17:58 WIB
Perlombaan akustik yang diselenggarakan Kodim 1702/Jayawijaya. ANTARA/Marius F Yewun
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022
Tags: