Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan dengan Skema Pemadanan Dukungan (SPD) atau Matching Fund berhasil menggandeng sebanyak 349 industri pada 2022.

“Total komitmen investasi dari 349 industri tersebut sebanyak Rp439,25 miliar,” ujar Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Saryadi di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan sebanyak 1.401 SMK Pusat Keunggulan layak untuk SPD, namun yang berhasil masuk setelah proses seleksi sebanyak 349 SMK PK.

Sementara industri dan konsorsium yang mengusulkan kerja sama pada awalnya 824, namun yang berhasil hanya 349 industri yang terdiri atas 331 industri dan sembilan konsorsium.

“Sementara total komitmen awal yakni sebanyak Rp839,72 miliar dan yang terealisasi sebesar Rp439,25 miliar,” terang dia.

Baca juga: Kemendikbudristek buka kesempatan industri berkolaborasi dengan SMK PK

Baca juga: Kemendikbudristek fasilitasi 1.204 SMK Pusat Keunggulan pada 2022


Program SMK Pusat Keunggulan berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. Tujuannya untuk menjadi SMK rujukan yang memiliki semangat pengimbasan serta pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.

Intervensi yang dilakukan di antaranya implementasi Kurikulum Merdeka, pelatihan, magang dan sertifikasi guru serta kepala SMK, perencanaan berbasis data, bantuan sarana prasarana, pendampingan dan koordinasi dengan pemda.

Hasil akhir yang diharapkan yakni peningkatan kualitas dan kinerja SMK pada aspek kerja sama dan keselarasan dengan dunia kerja, kepemimpinan sekolah dan keterserapan lulusan.

Saat ini, SMK Pusat Keunggulan terbagi menjadi dua skema yakni Skema Reguler yang mana intervensi dasar dan/atau lanjutan oleh Kemendikbudristek dan Skema Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, yang mana pengembangan berbasis kemitraan dan penyelarasan dengan partisipasi dari dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.

“Juga didukung dari pendanaan APBN dan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja,” kata Saryadi lagi.

Ke depan, dia berharap semakin banyak SMK PK dan pihak industri yang ikut terlibat dalam SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan.

Baca juga: Mendikbudristek tekankan pengembangan karakter tangguh siswa SMK

Baca juga: Mendikbudristek: SMK Pusat Keunggulan tingkatkan kompetensi siswa