Sleman (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Keagamaan Tahun 2022 dengan tema "Harmoni dalam Keberagaman" di Kompleks Candi Prambanan.

"Festival ini diselenggarakan pada 1 sampai 5 Desember 2022 bertempat di Plataran Garuda Mandala, Kompleks Candi Prambanan," kata Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI I Nengah Duija di Kompleks Candi Prambanan, Jumat.

Menurut dia, Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Keagamaan Tahun 2022 menghadirkan 521 peserta dari 34 provinsi dan memilik empat rangkaian kegiatan utama.

"Rangkaian kegiatan tersebut meliputi Festival Kesenian yang menampilkan 61 penampilan seni tari, musik tradisional, lagu keagamaan, dan seni kreasi dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Selain itu, kata dia, festival juga diisi dengan pameran produk-produk UMKM Hindu. Kegiatan pameran ini merupakan upaya Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI untuk membangkitkan pergerakan UMKM Hindu.

"Produk-produk yang dipamerkan berupa makanan-minuman, suvenir, paket wisata budaya," katanya.

Baca juga: Kemenag gagas wisata religi Candi Prambanan

Pada hari ketiga kegiatan berupa sarasehan dengan tema "Potret Moderasi Hari Ini dan Tantangannya Ke Depan".

"Ada juga pemberian penghargaan kepada tokoh Hindu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)" katanya.

Nengah Duija mengatakan antusias kalangan umat untuk menyukseskan Festival Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Seni Keagamaan Tahun 2022 ini tinggi.

"Selain penampilan utusan umat Hindu dari setiap provinsi, terdapat juga penampilan dari berbagai utusan lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, penggiat seni/seniman dan utusan dari lintas agama," katanya.

Ia mengatakan festival ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen umat Hindu dalam menjaga kesatuan dalam keberagaman bangsa.

"Festival ini adalah bentuk komitmen umat Hindu Indonesia dalam memperkuat kehidupan beragama yang moderat melalui kesenian dan budaya nusantara," katanya.

Ia optimistis seni dan budaya menjadi pendekatan paling efektif dalam mengampanyekan nilai-nilai moderasi beragama.

"Melalui seni dan budaya, perbedaan kepercayaan, agama, dan golongan dapat berdampingan secara harmoni dengan seiras dan seirama tanpa harus menonjolkan atau menenggelamkan satu sama lain," katanya.

Festival yang dibuka pada Jumat malam ini menampilkan sejumlah kesenian perwakilan dari umat Islam yakni seni Kuntulan, seni budaya dan gamelan dari umat Katolik Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran Bantul dan beberapa kelompok seni budaya lainnya.

"Juga akan tampil gitaris Dewa Bujana dan artis penyanyi Trie Utami yang akan membawakan kidung-kidung Hindu dan lagu-lagu bernafas moderasi beragama dan kebersamaan," katanya.

Baca juga: Wamenag minta guru perkuat moderasi beragama jauhi politisasi agama
Baca juga: Kemenag optimalkan media sosial gaungkan moderasi beragama
Baca juga: Wapres ajak masyarakat Internasional terapkan moderasi beragama