Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan kiprah Frans Seda yang menjabat Menteri Perhubungan dalam periode 1968-1973, sangat erat dengan perkembangan teknologi digital saat ini.

"Saat itu salah satu portofolio Kementerian Perhubungan adalah telekomunikasi. Landasan kebijakan telekomunikasi saat ini lanjutan dari rintisan kebijakan yang Pak Frans Seda buat yaitu konektivitas fisik dengan membangun bandara dan pelabuhan di seluruh Indonesia dengan tanah yang sangat terbatas sekaligus membuka telekomunikasi," kata Johnny saat "Seminar Nasional Jejak Frans Seda – Perjuangan dan Pengabdian untuk Tuhan dan Tanah Air" yang tertulis dalam keterangan pers, diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenkominfo apresiasi kerja humas pemerintah selama G20

Saat era Frans Seda, komunikasi dan telekomunikasi digunakan untuk menghubungkan antarpulau, antaretnik dengan dialek yang berbeda.

"Banyak yang dilakukan Pak Frans Seda untuk kejayaan negeri kita, sudah dikenal sebagai tokoh yang menjadi titik simpul antara perjuangan kebangsaan nasionalisme dan keimanan atau religius," kata Johnny.

Frans Seda, kata Johnny, harus menjadi tokoh panutan terutama di era sekarang, ketika demokrasi sudah luar biasa berkembang dan media komunikasi menggunakan teknologi digital sehingga informasi bisa menyebar luas.

Bahasa persatuan Indonesia, kata Johnny, dikabarkan ke seluruh penjuru Tanah Air melalalui sarana telekomunikasi yang ada saat itu.

Sekarang, sarana telekomunikasi yang sudah dibangun harus ditindaklanjuti dengan transformasi digital.

Frans Seda, selain Menteri Perhubungan, juga pernah menjadi Menteri Keuangan pada 1966-1968. Oleh karena itu, dia tidak hanya dikenal sebagai tokoh politik, tapi, juga tokoh pergerakan untuk mempertahankan kemerdekaan.

"Karena terlibat dalam perang fisik untuk menjaga kemerdekaan dari usaha memecah-belah melawan Belanda. Beliau juga seorang tokoh pendidik yang membentuk lembaga pendidikan," kata Johnny.

Frans Seda juga meninggalkan jejak di dunia jurnalistik, dia memiliki peran dalam merintis surat kabar Kompas. Johnny juga menyebut dia seorang ekonom yang menyelamatkan Indonesia dari ancaman badai besar setelah Orde Lama.

Dengan sederet kontribusi yang dia berikan kepada Indonesia, Johnny mendukung usulan Frans Seda sebagai pahlawan nasional.

Baca juga: Pesan Menkominfo kepada startup: Utamakan produk dalam negeri

Baca juga: Menkominfo: Komunikasi Presiden soal "rambut putih" beri sisi hiburan

Baca juga: Teknologi digital pengaruhi dunia jurnalistik