Tarakan (ANTARA) - Karantina Pertanian Tarakan melakukan patroli bersama personel Pangkalan TNI AL Nunukan di perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Bersama Lanal Nunukan, Kami menyisir sepanjang garis batas perairan Nunukan-Pulau Sebatik, Malaysia dan kami juga memeriksa beberapa kapal yang sedang berlayar dan melakukan aktifitas bongkar-muat," kata Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Ahmad M Alfian, dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis.

Baca juga: TNI AL gelar patroli laut sampai delegasi G20 pulang ke negaranya

Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya komoditas pertanian yang wajib lapor karantina, sehingga kapal-kapal itu dapat melanjutkan kegiatannya kembali.

Patroli laut dilaksanakan di sepanjang garis pantai perairan laut Nunukan-Pulau Sebatik Malaysia. Tim memeriksa kapal di beberapa titik lokasi yang berbeda yang sedang berlayar dan bongkar-muat.

Baca juga: Dua kapal patroli cepat perkuat alutsista TNI Angkatan Laut

Alfian juga menjelaskan, patroli laut bersama salah satu bentuk implementasi Perjanjian Kerjasama Badan Karantina Pertanian dan TNI AL.

Patroli pengawasan laut untuk meningkatkan kepatuhan kepada masyarakat terhadap karantina pertanian.

Baca juga: Kasal: Kapal patroli cepat TNI AL akan dipersenjatai rudal

Pada kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi mengenai UU Karantina Pertanian kepada para nahkoda kapal agar dapat teredukasi mengenai tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian.

“Kegiatan patroli laut sebagai salah satu bentuk sinergi untuk pengawasan bersama lalulintas Komoditas Pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih sadar dan patuh dalam mengangkut komoditas pertaniannya," katanya.

Baca juga: Personel Marinir TNI AL patroli patok perbatasan di Pulau Sebatik

Dalam hal ini pembawa harus sesuai dengan UU Nomor 21/2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.